Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SOAL ujian nasional (UN) untuk jenjang SMA/sederajat pada tahun ini tidak hanya pilihan ganda, tetapi juga isian singkat. Namun, jumlahnya hanya 10% dari total soal dan baru pada soal pelajaran matematika.
"Isian singkat dalam soal UN matematika hanya 10% dari soal. Misalnya (total) soalnya 40, soal isiannya hanya empat," kata Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, soal isian singkat belum dilakukan pada pelajaran lainnya karena peralatannya belum ada. Hal serupa mungkin baru akan dilakukan pada pelajaran lain tahun depan.
Ia mengatakan isian singkat berbeda dengan esai. Pada soal isian, peserta UN hanya mengisi jawaban. Pada soal esai, jawabannya berupa penjabaran.
Totok memastikan soal isian singkat tidak akan merepotkan peserta UN karena peserta hanya mengisi jawabannya di komputer. Peserta UN berbasis kertas pensil (UNKP) cukup menghitamkan bulatan di lembar jawaban komputer.
"Isian singkat ini mudah dan perlu diingat, isian singkat hanya berlaku untuk UN matematika jenjang SMA/SMK dan paket C," jelasnya.
Ia juga mengatakan perbedaan lainnya dari UN tahun ini dan sebelumnya ialah sertifikat hasil UN kali ini menggunakan digital signature. Hal lainnya biaya untuk proktor atau orang yang bertanggung jawab mengendalikan server sekolah dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Bambang Suryadi memastikan waktu 120 menit cukup untuk mengerjakan soal UN matematika yang terdiri pilihan ganda dan isian.
UN 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan jenjang SMP/sederajat, SMA/sederajat dan paket kesetaraan. Dari jumlah itu, 78% di antaranya mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan sisanya UNKP.
Peserta UNBK pada tahun ini yang mencapai 6.293.552 siswa meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 3,7 juta peserta didik. UN jenjang SMK akan dilaksanakan 2 hingga 5 April 2018, jenjang SMA/madrasah aliah (MA) berlangsung 9-12 April, sedangkan peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada waktu yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada 17 dan 18 April.
Untuk jenjang SMP/madrasah sanawiah, UN dilaksanakan pada 23-26 April, sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada 8 dan 9 Mei. Untuk pendidikan kesetaraan program paket C, UN dilaksanakan pada 27, 28, 29, 30 April, dan 2 Mei. UN program paket B 4-7 Mei. UN susulan paket B dan C dilaksanakan pada 11-14 Mei.
BOS terlambat
Mendikbud Muhadjir Effendy berharap kejujuran dikedepankan pada UN 2018. Menurutnya, ujian atau evaluasi anak didik ialah bagian dari pendidikan sehingga upaya yang mengarah kepada ketidakjujuran harus dicegah dan dihindari.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad meminta baik SMA maupun SMK mencari alternatif lain untuk mendanai penyelenggaraan UN terkait dengan terlambatnya dana BOS. Ia mengatakan itu karena dipastikan dana BOS akan kembali terlambat cair. (Ant/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved