Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ILMUWAN mengingatkan bahwa partikel polusi udara sangat kecil yang disebabkan pembakaran batu bara atau asap kendaraan bermotor terkait dengan meningkatnya risiko kelahiran prematur. Studi terbaru, yang meneliti lebih dari 1 juta kelahiran di seluruh Tiongkok, ialah yang pertama yang mempertimbangkan dampak partikel polusi terkecil (PM1) terhadap kelahiran prematur.
Peneliti Yuming Guo, dari Monash University, mengatakan penelitiannya fokus pada partikel berdiameter lebih kecil daripada 1 mikron. Dia menemukan peningkatan partikel PM1, bahkan hanya sebesar 10 mikrogram, ternyata juga terkait dengan peningkatan 9% dari kelahiran prematur. Ketika konsentrasinya meningkat hingga lebih dari 50 mikrogram, peluang kelahiran prematur melonjak hingga lebih dari sepertiga.
Menurut Profesor Peter Sly dari Universitas Queensland, walau itu terlihat kecil, dampak polusi pada kelahiran prematur bisa signifikan.(Australia Plus/Hym/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved