Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Propaganda dalam Perspektif Komunikasi

FD/M-2
04/11/2017 01:16
Propaganda dalam Perspektif Komunikasi
()

SEJARAH selalu menemukan jalannya. Sejarah selalu menempatkan titik koordinatnya di saat titik-titik itu akan menjadi awal bagi sejarah berikutnya.

Mungkin sosok Adolf Hitler mampu mendeskripsikan seutuhnya sejarah, perkembangan, dan praktik propaganda hingga sekarang.

Betapa tidak, dari puncak kekuasaan, ia mengubah pemikiran-pemikiran yang menjadi tindakan-tindakan nyata.

Propaganda yang dipraktikkannya selama itu, belajar dari praktik propaganda lawan-lawan pemikirannnya, diubah menjadi gerakan-gerakan propagandis yang sangat kuat dan berpengaruh.

Ia menjadikan propaganda sebagai senjatanya dalam menjalankan pemerintahan dan mewujudkan ide-idenya.

Untuk itu, ia bahkan menujuk seorang lelaki kelahiran Rheydt di selatan Muenchengladbach, Paul Joseph Goebbels, untuk menjadi menterinya yang khusus menangani propanganda.

Tak bisa dimungkiri, propaganda sangat berpengaruh dan mengikat komunikasi dan persuasi.

Selanjutnya, propaganda juga menjadi bahan pergunjingan tidak hanya dalam metode dan praktik, tapi juga dampak bagi masyarakat.

Secara analisis, propaganda mengalami makna peyoratif (pemburukan makna).

Padahal, jika ditinjau dari akar kata dan kegiatan awalnya, propaganda adalah suatu teknik berkomunikasi yang baik dan mulia.

Secara harfiah, propaganda itu bagaikan peluru yang diarahkan pada titik lemah sasarannya.

Bahkan, boleh jadi sasarannya itu tidak sadar jika dalam lingkaran propaganda.

Pun demikian, tujuannya baik tidak masalah, tapi bagaimana kalau sebaliknya.

Lebih dari itu, memang propaganda sering dimanfaatkan politisi dan penguasa untuk tujuan-tujuan tertentu.

Oleh karena itu, buku ini memberikan pemahaman secara komprehensif dan menggali permasalahan dasar, sejarah, dampak, praktik berbagai kasus propaganda dalam perspektif komunikasi.

Di tengah gempuran propaganda via medis sosial, antisipasinya sangat dibutuhkan jika berdampak negatif dengan counter propaganda.

Artinya, tak selamanya diperlukan apriori pada propaganda, tetapi tetap harus waspada terhadap dampak buruk yang bisa ditimbulkan.

Begitu juga contoh propaganda yang pernah diterapkan di belahan dunia dikemukakan dalam buku ini.

Pelbagai kalangan sangat dianjurkan untuk memahami propaganda karena sangat bermanfaat bagi retorika para aktivis politik, pengambilan kebijakan, dan praktisi komunikasi.

Buku ini akan mencapai sasarannya jika kekuatan spektrum yang luas dan komprehensif memahami tentang esensi propaganda dan menggunakannya untuk kegiatan positif.

Meski demikian, buku ini cocok menjadi bahan bacaan para pegiat komunikasi, politisi, dosen, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat luas.

________________________________

Judul : Memahami Propaganda (Metode, Praktik, dan Analisis)

Penerbit: PT Kanisius

Penulis : Alip Yog Kunandar

Tebal : 352 Halaman



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya