Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DUA pendaki putri yang tergabung dalam tim Indonesia Women Expedition, KMPA Eka Citra, Universitas Negeri Jakarta, unjuk kemampuan dengan sukses menapak di puncak Dhampus Peak, Dhaulagiri Range, Nepal.
Noor Maida Sugesti, 20, dan Juniar Ryzkita Putri, 21 membuktikan diri perempuan pun punya kemampuan luar biasa. Mereka bertekad menyemarakkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 dengan caranya sendiri.
Keduanya sekaligus menjadi pendaki pertama dari Indonesia yang menjejakkan kaki di puncak gunung berketinggian 6.012 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Dhampus Peak, juga dikenal sebagai Thapa Peak, terletak di antara rentang Annapurna dan Dhaulagiari, Himalaya, Nepal. Dari puncaknya, Dhampus Peak menawarkan pemandangan indah dari seluruh hulu sungai Kali Gandaki, dan hampir puluhan puncak di gugusan pegunungan Himalaya.
Sebelum menggapai puncak Dhampus Peak, tim harus melewati perjalanan selama kurang lebih 10 hari. Medan yang dilalui amat beragam, mulai dari perdesaan yang kental akan budaya lokal, hutan lebat, sampai akhirnya dihadapkan dengan tebing-tebing dan gletser es. Sejumlah rintangan berat tersebut berhasil diatasi.
Tepat 30 Oktober, keduanya melakukan perjalanan menuju puncak (summit attack) Dhampus Peak dari Dhampus High Camp di ketinggian 5.600 mdpl. Diiringi hujan salju ringan dan hembusan angin kencang, Noor Maida dan Juniar bertolak sejak pukul 05.00 waktu setempat. Suku saat itu berada di level -16 derajat Celcius.
Tepat pukul 13.15, mereka pun sampai di puncak Dhampus Peak. “Tim terus melangkah saling menyemangati dan berjuang bersama untuk mencapai keberhasilan ekspedisi ini. Tentunya doa dan semangat dari keluarga besar di Jakarta sangat memotivasi kami,” ungkap Juniar via telepon satelit.
Noor Maida menambahkan, ekspedisi tersebut menjadi salah satu bentuk aktualisasi sebagai pecinta alam. Ia pun berharap dapat menginspirasi perempuan Indonesia lain untuk menggapai prestasi setinggi-tingginya.
"Selain itu, ekspedisi ini kami persembahkan bagi almamater tercinta kami, sebagai wujud karya dan prestasi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dalam hal ini pendakian,” imbuhnya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (2/11).
Indonesia Women Expedition ini juga sebagai pelengkap keberhasilan ekspedisi-ekspedisi sebelumnya yang telah sukses menggapi Mt. Fansipan (3.143 mdpl), Vietnam, pada 2013, The Great Arch (Getu Valley), Tiongkok, pada 2015, serta Mt. Trikora (4.750 mdpl), Papua, pada 2016.
Melalui keberhasilan Indonesia Women Expedition, KMPA Eka Citra juga siap menggenapi rencana jangka panjang untuk melanjutkan seven summit dunia mereka setelah berturut-turut pada 2011-2014 berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus (5.642 mdpl), Carstenz (4.884 mdpl), Kilimanjaro (5.895 mdpl), serta Aconcagua (6.960 mdpl).
Rencananya, dalam kurun lima tahun mendatang, KMPA Eka Citra akan merampungkan misi seven summit menuju Gunung Denali (6.168 mdpl), Vinson Massif (4.892 mdpl), dan Everest (8.848 mdpl). Keseluruhan rangkaian kegiatan Indonesia Women Expedition, KMPA Eka Citra, Universitas Negeri Jakarta akan diketengahkan dalam bentuk Seminar Hasil Ekspedisi pada Desember 2017. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved