Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Bersama Menghadapi Penyakit Alzheimer

Suryani Wandari [email protected]
07/10/2017 05:05
Bersama Menghadapi Penyakit Alzheimer
(MI/SUMARYANTO BRONTO)

KEMUNDURAN daya pikir dan ingat selama ini kerap dianggap hanya terkait dengan usia tua. Nyatanya bahaya penyakit alzheimer kini juga mengintai kaum muda. “Alzheimer sekarang sudah mulai menyerang orang lebih muda lagi. Menurut penelitian, ada yang terserang di usia 30 tahun,” kata Dunanti Sianipar, Ketua Komunitas Peduli Alzheimer Kota Depok, dalam perbincangan di talkshow Kick Andy. Karena itu, komunitas yang ia pimpin fokus mengampanyekan berbagai hal terkait dengan alzheimer. Gerakan serupa juga dilakukan berbagai komunitas sosial di kota-kota besar.

Salah satu caranya ialah lewat slogan ‘Ja­ngan maklum dengan pikun’. Slogan sederhana itu menggambarkan betapa pentingnya kita untuk selalu menanamkan hidup sehat sejak dini. Menurut Dunanti, orang pikun bisa terjadi lebih awal karena faktor genetik, tapi kadarnya hanya 30%, lainnya bisa datang dari penyakit diabetes, stroke, atau parkinson. Berdiri sejak 2015, komunitas ini tidak pernah berhenti mengampanyekan penyakit alzheimer, bagaimana mencegah risiko sekaligus bagaimana hidup bersama penderita demensia alias pikun dengan beragam kegiatan menarik, di antaranya seminar kesehatan, lomba menulis atau mengarang, lomba foto lintas generasi, lomba makanan sehat, hingga lomba tari tradisional yang diikuti mayoritas warga lansia.

Menurut Dunanti, ada cara agar menghambat penyakit ini menyerang di usia muda, yakni dengan melakukan CERDIK. “CERDIK ini singkatan dari Cek kesehatan secara berkala termasuk kesehatan otak. Enyahkan rokok. Rajin melakukan aktivitas fisik seperti senam. Diet seimbang. Istirahat yang cukup. Kelola stres,” tambah Dunanti.

Ia pun membagikan ciri-ciri alzheimer ialah berkurangnya daya ingat, sulit fokus, disorientasi yakni sering bingung tanggal, waktu, hingga menarik diri dari pergaulan. “Saya bergabung di komunitas alzhaimer Depok ini sejak dua tahun yang lalu. Setelah mendapat informasi ada komunitas alzhaimer, saya sangat senang, apalagi bisa bertemu dengan teman, dapat mengurangi stres, saya bisa sharing ilmu dan menambah pengetahuan,” kata Siska Nawawi, anggota Komunitas Peduli Alzheimer Kota Depok. Saat ini anggota komunitas ini sudah mencapai 118 orang. Mayoritas anggotanya memang warga lansia, tetapi ada pula anak-anak muda yang berminat untuk bergabung dalam komunitas ini. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya