Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ubah Perilaku agar Hidup Selalu Sehat

(Ant/H-1)
07/10/2017 04:01
Ubah Perilaku agar Hidup Selalu Sehat
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

PERILAKU masyarakat untuk selalu sehat dan menerapkan pola hidup yang sehat harus digalakkan. Pentingnya perubahan pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat mendasari program prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 yang dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga memiliki 12 indikator utama, antara lain keluarga ikut program KB, ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, pemberian air susu ibu eksklusif, akses sarana air bersih, keluarga menjadi anggota JKN-KIS, dan penderita penyakit kronis berobat sesuai dengan standar.

Program itu dilaksanakan secara bertahap dengan target pada akhir 2019 seluruh puskesmas di Indonesia telah dapat melaksanakannya. Untuk 2018, Kemenkes fokus pada sembilan provinsi prioritas, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Seiring dengan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Kemenkes telah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Program itu bertujuan agar masyarakat berperilaku sehat. Kondisi sehat akan meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya berobat masyarakat.

Germas dilakukan dengan kegiatan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, mengonsumsi sayur dan buah setiap hari, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, serta menggunakan jamban.
Germas perlu dilakukan, ujar Nila, karena hanya 20% masyarakat yang paham pentingnya kesehatan. Untuk itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sosialisasi Germas. “JKN-KIS yang sepertiga dananya digunakan untuk membiayai pengobatan penyakit katastropik yang sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat.”

Sementara itu, 239 KK di Kota Surakarta, Jateng, menerima kartu JKN-KIS. “Ketika sakit, kan lebih tenang karena punya kartu ini,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Surakarta, Senin (25/9). (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya