Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Deteksi Dini Demensia

02/10/2017 06:33
Deteksi Dini Demensia
(Thinkstock)

JUMLAH penderita penyakit demensia alzheimeir di Indonesia pada 2013 mencapai satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat pada 2030. Walaupun kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang banyak menyerang manusia lanjut usia (manula) itu cukup baik, upaya deteksi dini dan pencegahannya masih kurang, khususnya dari sisi kapasitas tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan. Hal itu diungkapkan Kepala Subdirektorat Kesehatan Jiwa Dewasa dan Lansia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Edduwar Riyadi, pada jumpa pers di Jakarta, Sabtu (30/9).

“Saat ini Indonesia belum mempunyai paduan untuk penanganan lansia dan orang dengan demensia (ODD). Kemenkes sedang membuat panduan tersebut dengan melibatkan organisasi profesi kedokteran,” ujar Edduwar. Panduan itu, lanjutnya, sangat diperlukan bagi tenaga kesehatan agar deteksi dini demensia alzheimer bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan primer seperti puskesmas. “Dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, baru sekitar 20% atau 1.800 puskesmas yang dapat dikategorikan ramah lansia, konstruksi bangunan puskesmas banyak yang belum memenuhi syarat ramah lansia juga masih kurangnya para perawat dan kader untuk posyandu lansia.”

Pada kesempatan sama, dokter spesialis saraf dari Fakultas kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Jakarta, Yuda Turana, menyampaikan pencegahan dan deteksi dini sangat penting karena hingga saat ini belum ada terapi obat yang efektif bagi para pasien alzheimer. “Dengan deteksi dini yang diikuti penanganan secara benar, laju keparahan demensia alzheimer bisa diperlambat.” Demensia alzheimer merupakan gangguan penurunan fisik otak yang berpengaruh pada emosi, daya ingat, fungsi kognitif, dan pengambilan keputusan. Gejalanya antara lain kepikunan. Demensia alzheimer merupakan penyakit yang sering ditemukan pada orang berusia lebih dari 65 tahun, tetapi dapat menyerang orang berusia lebih muda. (Ind/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya