Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Rektor Trilogi Minta PTN dan PTS tidak Berebut Mahasiswa

Syarief Oebaidillah
09/9/2017 17:36
Rektor Trilogi Minta PTN dan PTS tidak Berebut Mahasiswa
(MI/ BARY FATHAHILAH)

PEMERINTAH harus membuat grand desain pendidikan tinggi, sehingga perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang kompeten dan terserap dunia industri.

Pernyataan itu dilontarkan Rektor Universitas Trilogi Asep Saefuddin usai sidang terbuka Senat dan Guru Besar Universitas Trilogi di Kampus Trilogi di Jakarta, Sabtu (9/9).

Menurut Asep, dengan grand desain tersebut pemerintah akan lebih fokus pada tata kelola bidang-bidang pembangunan, seperti bidang inovasi teknologi nasional, bidang pangan nasional, hingga bidang energi.

"Konsep ini dapat memecahkan diskoneksi antara perguruan tinggi dan dunia industri. Sehingga lulusan kurang terserap dunia industri," ungkapnya.

Lebih jauh dia mengatakan, jangan ada dualisme perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam mencari mahasiswa. Menurutnya, PTN bisa konsen pada program pascasarjana dan PTS konsen pada program S1 dan D3.

"Ini bisa mendorong pertumbuhan publikasi riset di pendidikan tinggi. Jangan malah bersaing mencari mahasiswa," terangnya.

Dia menyatakan, untuk memecahkan diskoneksi antara perguruan tinggi dan dunia industri, maka harus ada kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku industri. Salah satunya, diberikan kemudahan-kemudahan oleh pemerintah untuk pelaku usaha.

"Bisa saja diberikan kebebasan pajak, bagi pelaku usaha yang sudah support anggaran di perguruan tinggi," katanya.

Diskoneksi yang lain, lanjut Asep, ialah pada riset dan industri. Menurut dia, tidak sedikit riset di tingkat pendidikan tinggi belum memenuhi kebutuhan riset untuk dunia indutri dan masyarakat. Sehingga, kebutuhan inovasi teknologi industri dan masyarakat belum terpenuhi.

"Harusnya riset yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat. Tak kalah penting industri dan perguruan tinggi jangan diskoneksi, ya seperti yang kita lihat lulusan dikti belum terserap industri," ujarnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya