Batu Lempar Jumrah Disediakan

MUASSASAH (konsorsium penyelenggara haji) wilayah Asia Tenggara memberikan kemudahan bagi jemaah haji Indonesia dalam menjalankan prosesi lempar jumrah di Mina.

Jemaah tidak perlu lagi mencari batu kerikil sendiri karena muassasah akan membagikan batu itu dalam kemasan kantong kecil. “Nanti setiap jemaah akan diberi (batu) pada saat di Muzdalifah (wilayah antara Arafah dan Mina),” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, seusai pertemuan dengan muassasah Asia Tenggara di Mekah, Arab Saudi, Jumat (11/8).

Menurut Sri Ilham, batu kerikil tersebut telah dipersiapkan muassasah sejak April lalu. Batu telah dipecah menjadi kerikil dengan ukuran hampir sama. Semua kerikil itu juga sudah dicuci sebelum dikemas. “Soal jumlah batu dipastikan akan aman (cukup), bahkan dilebihkan,” imbuhnya seperti dilaporkan wartawati Media Indonesia
dari Madinah, Siswantini Suryandari.

Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekah Nasrullah Jasam memastikan bahwa batu itu sah untuk lempar jumrah meski tak diambil pada saat jemaah mabit (bermalam) di Muzdalifah. “Yang penting batu berasal dari Muzdalifah,” tegasnya.

Melempar jumrah merupakan salah satu rukun ibadah haji. Prosesi melempar batu itu dilaksanakan di Mina pada 10-14 Zulhijah seusai wukuf di Arafah.

Katering bermasalah

Sementara itu, tim katering PPIH menemukan beberapa perusahaan katering menyediakan makanan tidak sesuai kontrak. Ada yang porsinya kurang, ada juga yang sudah basi. Tim katering PPIH pun melayangkan teguran.

“Aturannya tegur tiga kali. Kalau sampai tiga kali teguran masih melanggar, kita putuskan kontrak dan selama dua tahun ke depan perusahaan katering tersebut tidak bisa dipakai,” tegas Kepala PPIH Daker Madinah, Amin Handoyo, Minggu (13/8). (H-3)