Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Jemaah Lansia Banyak Tertinggal dan Tersesat

Laporan Siswantini Suryandari dari Madinah
10/8/2017 06:55
Jemaah Lansia Banyak Tertinggal dan Tersesat
(Petugas Perlindungan Jemaah sedang mendata laporan Sukariyah, 77, jemaah haji asal Blitar, Jawa Timur, yang terpisah dari rombongan saat salat Subuh di Masjid Nabawi, Madinah, kemarin. -- MI/Siswantini Suryandari)

SEBAGIAN besar jemaah yang terse­sat atau lepas dari rombongan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah, ialah jemaah lanjut usia. Mereka ditinggal kelompok karena tidak bisa bergerak cepat. Jemaah lansia yang lupa jalan pulang pun enggan berbicara dengan ketua rombongan karena malu atau takut dimarahi.

Hal itu terlihat di Sektor Khusus Nabawi, tepatnya di pintu 21. Samidjan,74, asal Jember, Jawa Timur, termasuk salah satu dari banyak jemaah yang lupa jalan pulang. Ia mengaku tertinggal oleh rombongan karena jalannya tidak bisa cepat. “Saya kalah cepat mengikuti rombongan. Saya juga lupa nginap di hotel mana,” kata Samidjan dalam bahasa Jawa, Rabu (9/8).

Kakek yang berprofesi sebagai petani itu menuturkan lupa membawa tas haji yang selalu dibawa jemaah. Para petugas pun hanya bisa mengandalkan informasi dari gelang haji yang dipakainya. Sehari sebelumnya, lanjut Samidjan, temannya juga mengalami hal yang sama. Untungnya, ia bertemu dengan Lina Dwi Yunitasari, petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi.

Hal yang sama dialami Sukariyah, 77 asal Blitar. Ia juga terlepas dari rombongannya. “Saat berangkat ke Masjid Nabawi, saya cuma diantar sampai ke tempat salat. Ibu salat di sini. Tunggu saja di sini. Ternyata sampai semua jemaah pada pulang, saya tidak dijemput. Saya bingung mau pulang enggak tahu ke mana,” tutur Sukariyah.

Baru saja Sukariyah mengungkapkan unek-uneknya, datang seorang jemaah membawa Abah yang sudah sepuh. “Bu, ini jemaah dari Cianjur sudah sejak malam belum pulang ke hotel,” ujarnya.

Abah menuturkan dia disuruh ketua­ rombongannya menunggu di tempat salat Isya semalam. “Namun, sampai Subuh tidak dijemput,” ujarnya sambil terisak-isak.

Petugas Linjam Riris Sulis Setya­ningsih pun kemudian mendata jemaah dengan mengecek gelang haji mereka. Ia lalu mengatakan akan mengantar para jemaah yang tersesat tersebut ke hotel masing-masing. Menurut Lina dan Riris, puncak kepadatan di Madinah diperkirakan pada 12-14 Agustus. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya