Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Haji di Puncak Musim Panas

Siswantini Suryandari
21/6/2017 09:00
Haji di Puncak Musim Panas
(ANTARA)

PELAKSANAAN ibadah haji tahun ini bertepatan dengan puncak musim panas sehingga suhu udara diperkirakan mencapai di atas 40 derajat celsius. Oleh karena itu, jemaah haji Indonesia diminta selalu memperhatikan kondisi kesehatan.

Kasubsi Klinik Kesehatan Haji Indonesia dr Ika Nurfarida Sholeh Spkj mengatakan suhu panas bisa menyebabkan seseorang mengalami heat stroke. "Namun, heat stroke bisa dicegah. Jemaah haji bisa mengantisipasinya," kata psikiater yang sehari-hari bertugas di Rumah sakit (RS) Jiwa Lawang, Jawa Timur, itu Senin (19/6) malam. Untuk mencegah heat stroke, ujarnya, para jemaah haji, terutama manula, dianjurkan tidak banyak melakukan aktivitas.

Waktu istirahat harus dimanfaatkan dengan baik dan bila tidak perlu meninggalkan pemondokan, sebaiknya berada di sana. Selain itu, tambahnya, banyaklah minum dengan ukuran minimal satu gelas air setiap jam. Makan tiga kali sehari dan harus tepat waktu. Alasannya, makanan yang disediakan untuk jemaah haji tidak tahan lama. Bahkan, setiap menu yang dihidangkan sudah diberi keterangan makanan tersebut hanya aman dikonsumsi dengan durasi waktu tertentu, atau rata-rata makanan katering haji hanya tahan 2 jam.

"Masalah makan kadang menjadi persoalan. Banyak jemaah yang telat makan sehingga akhirnya jatah makanan tidak bisa disantap karena sudah basi," kata Ika. Ia menyebutkan jemaah lansia paling banyak yang bermasalah karena umumnya mereka sering tidak mau makan dan minum sesuai dengan aturan.

"Alasannya perut sudah penuh. Ini yang menjadi masalah sehingga menyebabkan jemaah berisiko terkena heat stroke," jelasnya. Ia juga melarang jemaah merokok selama proses pelaksanaan haji, tidak kontak langsung dengan matahari, dan jemaah harus memakai pelembap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Untuk melembapkan udara di sekitar wajah, Ika menyarankan penggunaan masker yang dibasahi dengan air. Upaya itu dilakukan sekaligus untuk mencegah mimisan. Kenakan juga kaca mata hitam untuk menghindari silau dan katarak. Ia juga mengingatkan jemaah yang menderita penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan asam urat agar teratur minum obat.

Selain ancaman heat stroke, katanya, penyakit yang banyak diderita jemaah haji Indonesia ialah pernapasan, depresi, dehidrasi, dan jantung. Oleh karena itu, lanjut Ika, untuk pertolongan pertama saat jemaah sakit, alat EKG dan alat bantuan pernapasan dibutuhkan. "Alat-alat ini kami butuhkan dan akan ditempatkan di sektor-sektor. Kami berharap pemerintah bisa menyediakan alat-alat tersebut," harapnya.

Anggota BPKH

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 75/P Tahun 2017 pada 7 Juni lalu tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Keppres itu telah diserahkan Ketua Pansel BPKH Mulya Siregar kepada para pengurus BPKH, yakni Dewan Pengawas maupun Badan Pelaksana di Kantor Kementerian Agama. Serah terima disaksikan Sekjen Kementerian Agama sekaligus Sekretaris Pansel BPKH Nur Syam. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya