Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemenristekdikti Luncurkan SIM Tendik bagi Tenaga Pendidikan

Syarief Oebaidillah
13/6/2017 09:10
Kemenristekdikti Luncurkan SIM Tendik bagi Tenaga Pendidikan
(Ilustrasi--thinkstock)

KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti melakukan sejumlah terobosan dalam meningkatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan di perguruan tinggi.

Terobosan itu di antaranya melalui peluncuran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Tenaga Kependidikan (Tendik) yang bertujuan memuat seluruh data tenaga kependidikan di Indonesia.

Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan, selama ini tenaga kependidikan belum mendapat perhatian khusus. Padahal, mereka memiliki peran strategis dalam mewujudkan kampus berkelas dunia.

Menurut dia, jumlah tenaga kependidikan juga lebih banyak daripada dosen karena mencakup berbagai bagian, mulai dari Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), pustakawan, hingga arsiparis.

"SIM Tendik merupakan terobosan penting. Kita akan memiliki data konkret tentang jumlah tenaga kependidikan, dan dapat melihat jenjang kualifikasi serta kompetensi yang dimiliki tenaga kependidikan yang kita miliki. Sehingga nantinya dapat merumuskan gagasan program dan kebijakan dalam meningkatkan kualitas tenaga kependidikan tinggi kita," kata Ali Ghufron pada acara peluncuran SIM Tendik di Jakarta, Senin (12/6).

Acara itu dihadiri 160 tenaga pendidikan tinggi dari 71 PTN se-Indonesia. Dikatakan Ali Ghufron, peningkatan kapasitas tenaga pendidikan tak hanya dilakukan dengan meluncurkan SIM Tendik, melainkan berbagai pelatihan juga telah dilakukan. Bahkan, pihaknya memberikan beasiswa Pascasarjana Tenaga Kependidikan Berprestasi (Pasti) bagi mereka yang memenuhi kualifikasi.

"Pemberian beasiswa ini sangat penting mengingat fungsi tenaga kependidikan yang strategis. Sebanyak 31 orang tenaga kependidikan juga telah dikirim ke berbagai negara untuk mendapat pelatihan," ungkap Guru Besar Universitas Gadjah Mada ini.

Dia berpesan, jika mendapat beasiswa dan lulus S-2 para tenaga pendidikan jangan berbondong-bondong menjadi dosen. Para tenaga kependidikan, imbuh Ali Ghufron, juga akan mendapat nomor induk sebagaimana dosen, yakni Nomor Induk Tenaga Kependidikan (NITK).

Kendati demikian, cakupan tenaga kependidikan yang masuk dalam SIM Tendik saat ini masih di lingkup perguruan tinggi negeri (PTN). Dia berharap, nantinya SIM Tendik bisa berkembang untuk mendata tenaga kependidikan di kampus-kampus swasta.

Sementara Direktur Kompetensi Sumber Daya Manusia Kemenristekdikti, Bunyamin Maftuh, menambahkan, banyaknya peserta yang hadir menunjukkan tingginya antusiasme tenaga kependidikan terkait hadirnya SIM Tendik.

"Diharapkan ke depan pendataan lebih lengkap, temasuk pemetaan terhadap tenaga kependidikan di Indonesia melalui SIM Tendik ini," pungkas Maftuh. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya