Antara Fotografi dan Kuliner

SELAYAKNYA perempuan yang ingin memaksimalkan potensi diri, begitu pula yang dilakukan Poppy Louise. Meski sudah cukup ajek menjadi fotografer pernikahan di perusahaan tempatnya bekerja, Poppy tetap menjajal menjadi wiraswasta. Itu ia lakukan dengan menggali lagi kemampuannya di bidang kuliner. Poppy memiliki usaha kecil-kecilan kuliner makaroni bernama Super Mommas Macaroni Schotel. Ia pun kini harus jeli membagi waktu antara memotret klien, mengerjakan pesanan makaroni, dan kegiatan sosial.

Berbagai bidang itu juga menunjukkan karakter Poppy yang berani menjemput tantangan. Poppy pun bertutur bagaimana jiwa nekat juga yang membuatnya menguras tabungan demi memulai karier di fotografi. "Saya menguras semua tabungan untuk beli kamera, nekat yang gila-gilaan banget. Untungnya ada teman yang di bidang fotografi juga, jadi ya sudah diikuti saja dan dicoba, jadi learning by doing," imbuhnya. Tantangan menjadi seorang fotografer pernikahan, menurut Poppy, ialah bagaimana mendapatkan foto pernikahan yang indah.

Karena itu, ia pun harus bisa mengarahkan pasangan sehingga mampu berekspresi dan menampilkan romantisme. "Di satu sisi, kita juga harus bisa menjadi manusia yang baik dan romantis agar kamera mau membantu menangkap apa yang baik dan indah," jelas Poppy yang juga mengaku masih perlu mengembangkan skill fotografinya. Di sisi lain, Poppy mengaku sangat menikmati bidang fotografi yang awalnya dimulai coba-coba itu. Pasalnya bidang itu juga banyak mengajarkan soal rona kehidupan.