Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

48 Tahun Kiprah STP Trisakti bagi Pariwisata

02/6/2017 10:20
48 Tahun Kiprah STP Trisakti bagi Pariwisata
(DOK STP TRISAKTI)

SEKTOR pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang diandalkan pemerintahan Jokowi-JK untuk menjadi penarik devisa utama.

Pada 2019 ditargetkan, sebanyak 20 juta wisatawan asing datang mengunjungi Indonesia.

Dalam rangka menyokong perwujudan target tersebut, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti dalam kurun waktu 48 tahun telah turut andil dalam pembinaan dan pembentukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan daya saing di industri pariwisata.

Demi meningkatkan mutu pendidikan, STP Trisakti menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional maupun internasional, mulai Belanda, Swiss, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jepang, hingga Tiongkok.

Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati SE MM mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan STP Trisakti menjadi salah satu perguruan tinggi pariwisata terdepan di Indonesia.

"Pengakuan dari dunia internasional untuk kami itu tidak mudah kalau kami tidak bisa mempertahankan mutu pendidikan. Mudah-mudahan sektor pendidikan dapat membantu mewujudkan target pemerintah dan mengangkat pariwisata Indonesia semakin terkenal di mancanegara," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/5).

Salah satu wujud nyata dari kontribusi STP Pariwisata ialah melalui pengembangan desa wisata.

Buktinya banyak dosen dan mahasiswa memberikan pelatihan di beberapa tempat untuk meningkatkan pesona daerah tersebut sehingga membangkitkan minat wisatawan.

Desa wisata binaan STP Trisakti antara lain Cibuntu, Sakerta Timur, Kacirebonan, Kuningan, Pekalongan, Bantul, Mojokerto, serta Petak.

Contoh suksesnya Cibuntu yang sudah mendapatkan apresiasi homestay terbaik tingkat ASEAN di Singapura.

Ke depannya tidak hanya STP Trisakti saja yang akan berperan, tetapi juga sekolah tinggi lain di bawah naungan Yayasan Trisakti seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Manajemen Transportasi, Manajemen Asuransi, dan Media Komunikasi juga akan terintegrasi untuk bersama membina dan membangun desa wisata.

"Kerja, kerja, kerja," sukses moto yang ditegaskan Dr Djanadi Bimo Prakoso MPA MSc selaku Ketua Pengurus Yayasan Trisakti.

Dalam pengelolaan desa wisata binaan, STP Trisakti juga menggandeng industri agar bersama-sama membantu mengembangkan potensi wisata di Indonesia khususnya dalam mengantisipasi kemajuan pesat di era digitalisasi dan percepatan pembangunan pariwisata di 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia.

Pengakuan terkait dengan besarnya manfaat pembinaan yang dilakukan STP Trisakti salah satunya disampaikan Pinilih Nugrahani selaku pengelola desa wisata Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"STP Trisakti banyak melakukan pembinaan manajemen untuk mengelola desa wisata, peningkatan skill SDM, pemanduan wisata, homestay, hingga optimalisasi kuliner lokal yang berasal dari hasil pertanian yang kami miliki. Hasilnya keterampilan ibu-ibu dan penghasilan ekonomi masyarakat kami dapat meningkat," aku Pinilih.

Desa Petak dikenal sebagai salah satu desa wisata yang memiliki keindahan alam, kebudayaan, kesenian, serta kuliner yang berasal dari ketela serta jamur tiram dan diolah menjadi keripik serta olahan lain.

Kerja sama pembinaan bersama STP Trisakti dimulai sejak Juni 2016.

"Kami sangat berterima kasih dengan adanya pembinaan dari mahasiswa dan dosen STP Trisakti. Kini masyarakat mulai sadar dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di desa kami," tuturnya.

Pengakuan terhadap kualitas mahasiswa STP Trisakti bukan hanya datang dari warga desa wisata binaan, melainkan juga pelaku usaha sektor pariwisata.

Hal itu dibuktikan dengan kontribusi pelaku usaha yang selama ini selalu membantu menyediakan produk untuk kegiatan tri dharma, di antaranya Sriboga, Cocomas, Tulip Chocolate Sinar Meadow, Akufood, dan Bernardi.

Selain itu, Kepala Bidang Sertifikasi Indonesia Hotel General Manager Association Dino Leonandri mengatakan para lulusan STP Trisakti mendapatkan perhatian khusus untuk direkrut pelaku usaha perhotelan.

"Lulusan STP Trisakti sudah digaransi untuk dapat diterima beberapa hotel besar yang ada di Indonesia," ujar Dino.

Menurut Dino, tidak ada keraguan bagi pelaku usaha perhotelan untuk merekrut lulusan STP Trisakti karena memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan untuk industri perhotelan, perilaku yang sesuai untuk sektor pariwisata, dan kemampuan berbahasa Inggris.

Marketing Group Head of Customer Management of PT Indomo Mulia selaku pemegang merek Modena Indonesia itu mengimbuhkan mahasiswa STP Trisakti sangat potensial.

"Di tempat kami ada alumni dari STP Trisakti. Kami sangat membuka pintu lebar dan mendukung dunia pendidikan serta memberikan kesempatan magang kepada mahasiswa STP Trisakti. Kami melihat mahasiswanya sangat berprestasi dengan kinerja bagus sehingga kami tidak takut untuk menerima mereka di industri, bahkan kami pun tengah menyiapkan satu kelas demo yang dilengkapi berbagai peralatan masak Modena," tandasnya.

Prestasi membanggakan

Tidak salah saat industri sangat siap menerima lulusan dari STP Trisakti karena para mahasiswa memiliki berbagai prestasi membanggakan bahkan sampai mendunia.

Sebut saja Cindy Kusumaningrum yang pernah membawa pulang gold medal FHI 2017 Jakarta Creative Table Set Up, juara 2 Seleksi Nasional Calon Kompetitor WSC Abu Dhabi 2017, juara 3 Seleksi Nasional ASC 2016, dan Medallion of Excellence ASEAN Skill Competition 2016.

Selain itu, Andre Gilitasha meraih juara I Seleksi Nasional Calon Kompetitor WSC Abu Dhabi 2017 serta gold medal FHI 2017 Creative Table Set Up.

Maulida Rahmah juga menyabet medali emas Seleksi Kompetitor WSC 2015 dan Medallion of Excellence lomba WSC bidang pastry cook and confectionary di Sao Paulo, Brasil, 2015.

Agavriel Jabbar menorehkan prestasi berupa medali perunggu Poultry Challenge FHI Jakarta 2015, medali perak Australian Beef Challenge FHI Jakarta 2015, dan medali emas Junior ASEAN Chef Challenge FHI Jakarta 2015.

Ia juga pernah dikalungi Medallion of Excellence Work Skill Competition di Sao Paulo, Brasil, dan medali perunggu Huns Buschkens Young Chef Challenge di Thailand pada 2015.

Tak ketinggalan Stela Sebastian yang pernah masuk top 3 Junior Finalist of Forum for International Tourism and Environment di STP Nusa Dua Bali pada 2016 serta Juara 2 TRISHCO on Tourguiding Competition.

Sederet prestasi yang diraih mahasiswa STP Trisakti tidak terlepas dari besarnya dukungan kampus kepada mahasiswa.

"STP Trisakti sangat memfasilitasi kami untuk berkembang dan mendukung perlombaan mulai internal, daerah, nasional, hingga internasional. Kampus juga mendukung mulai administrasi dan kita dipermudah sehingga bisa fokus untuk perlombaan," ucap Cindy. Selain itu, mahasiswa yang berprestasi dan mengikuti berbagai perlombaan memiliki kesempatan untuk lulus kuliah tepat waktu sehingga tidak ada yang dikorbankan antara perkuliahan dan perlombaan.

Para alumnus menyokong

Eksistensi STP Trisakti dalam menciptakan SDM berkualitas tidak terlepas dari sokongan para alumnus yang sudah malang melintang berkarier di berbagai sektor.

Salah satu dukungan besar disampaikan Prihadi Abadi yang merupakan alumnus angkatan 1992 dan kini merupakan pendiri dan Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum.

Prihadi mengatakan dalam waktu dekat ada acara selama satu bulan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bertajuk Pesona Khasanah Ramadhan. Pihaknya turut andil terlibat dalam acara tersebut.

"Saya selalu membawa nama kampus untuk dilibatkan dalam event internasional ini. Begitu pun dengan acara Halal Travel Fair September mendatang, saya juga ingin melibatkan mahasiswa STP Trisakti agar mereka mendapatkan pengalaman dan wawasan tentang event nasional dan internasional."

Ikatan Alumni Pariwisata Trisakti (Ikaptri) juga menopang kemajuan almamaternya.

Ketua Umum Ikaptri Arkhi Gusmark Luntungan menjelaskan saat ini pihaknya sudah berhasil menghimpun data alumnus pariwisata Trisakti sebanyak 19 ribu orang.

Di antara mereka bekerja di berbagai sektor pariwisata dan lainnya merupakan wiraswasta yang membuka lapangan pekerjaan sendiri.

"Kami akan mengajak para alumnus yang sudah sukses untuk berkiprah dan berkontribusi bagi perkembangan almamater. Saat ini, Ikaptri memiliki DPC (dewan pimpinan cabang) di 10 provinsi dan 3 DPC di negara lain, yaitu Kuwait, Amerika Serikat, dan Belanda." (Mus/S4-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik