Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Memelihara Toleransi di Pasar Kue

Palce Amalo
31/5/2017 07:40
Memelihara Toleransi di Pasar Kue
(MI/Palce Amalo)

TOLERANSI antarumat beragama di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dikenal sangat

Saat umat Kristen merayakan Natal, warga muslim bersama aparat keamanan berjaga-jaga di gereja. Begitu juga ketika Idul Fitri, umat
Kristen mengamankan pelaksanaan salat Id.

Toleransi bukan hanya terjadi di tempat ibadah, tapi juga di pasar kue, seperti saat Ramadan sekarang. Di sepanjang tepi Jalan Urip Sumoharjo, misalnya, warga yang menjual hidangan untuk berbuka puasa bukan hanya kaum muslim. Sebagian di antara mereka merupakan umat agama lain.

Di antara yang menyediakan makanan berbuka puasa ialah Putri dan Lina. Sejak hari pertama Ramadan, mereka membuka lapak di ruas jalan tersebut. Selain kue-kue, mereka juga menjual minuman. “Sejak awal Ramadan saya menjual kue di tempat ini,” kata Putri, Selasa (30/5).

Lina yang beragama Kristen memiliki banyak pelanggan dari kalangan muslim. Itu terlihat ketika para pembeli berdatangan ke lapaknya. Remaja itu terlihat akrab dengan konsumen yang telah dikenalnya. “Tidak ada masalah soal siapa pun penjual kue. Warga di sini hanya mau membeli hidangan untuk berbuka,” kata Lina yang mengaku memiliki omzet jutaan rupiah per hari.

Di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo terdapat sekitar 50 penjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Mereka berjajar di trotor mulai depan Bank Mandiri, kantor PT Telkom, hingga depan Gereja Katedral Kupang.

Yang lebih unik, tidak ada persaingan harga di lokasi tersebut karena seluruh pedagang sepakat menjual kue dan minuman dengan harga seragam, yakni Rp6.000 per potong. Hidangan pembuka puasa yang dijual mereka antara lain pastel, roti goreng, makao, onde-onde, tar susu, donat. dan jus buah.

“Silakan pilih, mau jus campur kacang hijau atau bubur sumsum. Semua harganya sama Rp6.000 per gelas,” kata Lina menawarkan dagangannya. Ia dan pedagang lainnya berjualan di jalan tersebut mulai pukul 12.00 Wita hingga menjelang magrib.


Berkah Ramadan

Sementara itu, sejumlah pemerintah daerah menggelar berbagai acara sebagai upaya untuk berbagi dengan sesama di bulan suci. Di antaranya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, yang menggelar acara Buka Berkah Ramadan.

Acara yang diinisiasi Forum Rembug Peduli Bandung Sehat (FRPBS) dan Tim Penggerak PKK Kota Bandung itu berupa kunjungan kepada keluarga duafa di 30 kecamatan untuk memberikan santunan. Satunan yang diberikan di antaranya berupa makanan untuk berbuka puasa, bahan kebutuhan pokok, dana, hingga pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga disosialisasikan tentang membayar zakat dan magrib mengaji.

“Setelah terus disosialisasikan, gerakan magrib ­mengaji telah berlangsung di 3.100 masjid dari semula 2.100 masjid,” kata Wali Kota Ban-dung Ridwan Kamil.

Berbeda dengan Pemkot Bandung, Pemkot Sukabumi kemarin mulai menggelar bazar dan pasar murah di Kantor Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Acara tersebut diperuntukan bagi warga kurang mampu dengan harga bersubsidi.

Barang yang dijual terdiri dari berbagai kebutuhan pokok, di antaranya beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan kacang tanah. Menurut rencana, acara serupa akan digelar di enam kecamatan lain dan satu kali digelar di Kantor DPW PKK Kota Sukabumi. Di setiap lokasi, acara akan berlangsung dua hari.

Di sisi lain, Pemkab Pasuruan, Jawa Timur, bersama Bulog setempat menggelar operasi pasar di Pasar Nguling. Berbagai kebutuhan pokok dalam satu truk yang dijual di acara tersebut ludes dalam waktu 1 jam. (BB/BY/AB/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik