Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Era Digital Ikut Ciptakan Dehumanisasi

Agus Utantoro
27/4/2017 15:33
Era Digital Ikut Ciptakan Dehumanisasi
(Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, P Ari Subagyo--Ist)

PERKEMBANGAN penggunaan teknologi digital tanpa disadari telah menyebabkan terjadinya dehumanisasi, terutama di kalangan kaum muda.

Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, P Ari Subagyo menjelaskan, pada kasus ini, orang-orang muda menjadi semakin individualis, rasa kepedulian antarsesama makin menipis dan perjumpaan antarmanusia lebih banyak dimediasi oleh gawai.

"Situasi itu bertambah runyam ketika para pemuda tanpa kontrol memakai teknologi digital untuk menyebarkan kebencian, sikap intoleransi, dan informasi hoax," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (27/4).

Menurut Ari, dalam kondisi seperti itu perlu diingatkan kembali nilai dasar manusia yang humanis. Manusia Indonesia mestinya tumbuh humanis dan cerdas di tengah gempuran teknologi digital.

Sementara itu dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Maria Magdalena Sinta Wardani mengatakan fenomena merebaknya hoax melalui perangkat digital saat ini sesungguhnya juga menggantikan cara-cara berbohong lama.

“Kini hoax menjadi sangat signifikan dampaknya karena sentuhan teknologi memungkinkan kabar bohong lisan maupun tulis bisa menyebar secara cepat di dalam masyarakat,” katanya.

Menurut dia, kabar bohong yang disebar bisa terasa meyakinkan dan dipercaya banyak orang karena ada manipulasi bahasa. Kabar bohong tersebut selanjutnya mengeksploitasi kepedulian pembaca. “Efek yang diharapkan adalah rasa takut pembaca,” katanya.

Ia mengatakan, manipulasi bahasa itu membuat hoax seolah-olah sebuah informasi nyata sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Manipulasi bahasa dalam hoax dilakukan untuk menyebarkan ketakutan dan kepanikan massa.

Dampak negatif hoax, ujarnya, seharusnya membuat masyarakat menyadari pentingnya literasi media dan kesadaran kritis terhadap penggunaan bahasa dalam komunikasi dalam jaringan bermedia digital. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya