Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Terapi Hormon Atasi Gangguan Menopause

Indriyani Astuti
26/4/2017 05:00
Terapi Hormon Atasi Gangguan Menopause
(Thinkstock)

SETELAH melewati masa reproduktif, seorang perempuan akan memasuki masa lalu menopause. Di fase itu, banyak gangguan bisa muncul. Penyebabnya kandungan hormon, terutama estrogen, yang mulai berkurang. Namun, dengan terapi yang tepat, masa-masa sulit itu bisa diatasi. Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya (Permi Jaya) dr Ni Komang Yeni SpOG mengatakan menopause merupakan satu tahapan fisiologis yang normal dari setiap perempuan. Kejadiannya tidak bisa dihindari. Menopause terjadi dalam tiga tahap, yaitu perimenopause, menopause, dan pascamenopause. Tahap perimenopause biasanya dimulai pada usia 40-an tahun, berkisar antara 3 dan 5 tahun sebelum memasuki tahap menopause.

"Di tahap ini, seorang wanita mulai mengalami haid yang tidak teratur," ujarnya dalam seminar media bertajuk Sehat Reproduksi Milik Segala Usia yang diselenggarakan Bamed Women's Clinic di Jakarta, kemarin. Acara itu sekaligus menyosialisasikan Bamed Women's Clinic yang baru saja didirikan Bamed Health Care. Selain itu, lanjut Yeni, ada beberapa gejala lain yang muncul. Seperti rasa tersembur oleh hawa panas di wajah dan dada, perubahan mood, menjadi lebih sensitif, insomnia, berkeringat di malam hari, depresi, cemas, hingga keluhan seputar kewanitaan seperti vagina yang mulai kering dan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.

Setelah perimenopause, perempuan akan masuk pada masa menopause apabila sudah 12 bulan terturut-turut tidak mengalami haid tanpa adanya pemicu seperti penyakit tertentu, pengobatan tertentu, kehamilan, atau masa menyusui. Yeni mengatakan rata-rata wanita memasuki tahap menopause pada usia 50 tahun. "Transisi dari tahap menopause ke tahap menopause biasanya berlangsung pada satu sampai tiga tahun sebelumnya," imbuh dia. Lalu, tahapan terakhir ialah pascamenopause. Tahap itu dimulai setelah satu tahun penuh perempuan tidak mengalami haid. Di tahap tersebut, kata Yeni, ada perempuan yang masih merasakan keluhan-keluhan yang terjadi sejak tahap perimenopause.

Terapi, ujar Yeni, dibutuhkan jika perempuan mengalami keluhan. Terapi utama untuk menopause dilakukan dengan memberikan hormon pengganti. Yeni menjelaskan biasanya pasien diberikan hormon estrogen dan progesteron. Hanya, terapi hormon tidak dapat sembarangan dilakukan. Ada banyak persyaratan yang harus diperhatikan. "Syarat-syarat itu di antaranya pemeriksaan riwayat tumor atau kanker yang sebelumnya pernah dialami. Pemeriksaan laboratorium juga dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya tumor sehingga pasien harus melakukan papsmear dan mamografi terlebih dahulu," terang Yeni. Terapi pengganti hormon tidak dapat digunakan bagi pasien yang memiliki faktor risiko kanker ataupun tumor. Tujuannya menghindari kontraindikasi yang dapat terjadi. Dikatakan Yeni, selain terapi utama, ada terapi penunjang yang bisa dilakukan, misalnya pemberian obat-obatan jika dibutuhkan untuk menjaga kebugaran serta ditunjang dengan pola hidup sehat. Di antaranya menerapkan pola makan bergizi seimbang dan olahraga. Keduanya sangat membantu mengurangi keluhan di masa menopause.

Menopause dini
Terdapat keadaan perempuan berhenti haid sebelum memasuki usia menopause, atau biasa disebut dengan menopause dini. Yeni mengungkapkan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi tersebut. Misalnya premature ovarian failure (POF), yakni ovarium/indung telur sudah tidak aktif lagi. "Berdasarkan pengalaman, ada pasien saya yang mengalaminya pada usia 18 tahun," ungkapnya. Penyebab POF ada berbagai hal. Itu bisa disebabkan operasi, efek dari terapi kanker seperti radiasi dan kemoterapi, ataupun faktor genetik karena seseorang mempunyai folikel atau bakal sel telur yang sedikit.

"OPF terjadi akibat disfungsi ovarium atau kurangnya jumlah folikel yang matang dari indung telur. Operasi histeroktomi (pengangkatan rahim akibat tumor), oovorektomi (pengangkatan indung telur) juga dapat menyebabkan terjadinya menopause dini," tutup dia. Faktor gaya hidup, ujar Yeni, juga dapat menjadi pemicu menopause dini. Misalnya terlalu banyak terpapar oleh polusi, merokok, atau diet ketat dengan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon penekan estrogen. Pada kesempatan sama, Direktur Utama Bamed Health Care dr Yassin Yanuar SpOG mengatakan terapi hormon pada POF memungkinkan untuk dilakukan, biasanya pada pasien yang ingin hamil. "Tapi ada juga yang memilih prosedur bayi tabung," kata dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya