Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ULAMA Perempuan dari Arab Saudi Hatoon Al-Fasi menyatakan, di Arab Saudi ulama perempuan atau alimat adalah para pendidik perempuan. Mereka ahli dalam studi agama yang memiliki kemampuan untuk memberikan fatwa dan ijtihad. Mereka juga memiliki pengetahuan tentang Islam yg dapat memberikan spirit kesetaraan dan keadilan.
"Sayangnya, banyak pimpinan yang memonopoli pandangan yang akhirnya menyudutkan perempuan. Ini adalah kasus-kasus dan tantangan yang dimiliki perempuan Muslim di banyak tempat," ujarnya dalam Seminar Internasional Ulama Perempuan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/4).
Hatoon Al-Fasi membawakan presentasi dengan tema Facing Resistance: Personal Insight and Strategies of Women Ulama.
Untungnya, lanjut Hatoon, Arab Saudi memberikan keistimewaan terhadap dirinya sekaligus menjadi perhatian ketika ia yang perempuan di Arab Saudi berbicara Islam.
"Di dunia Arab para alimat tidak banyak. Begitupun di Maroko dan Mesir ijtihad yang dilakukan alimat untuk memberikan perspektif perempuan pada Islam. Semoga memberikan harapan bagi dunia muslim," tuturnya.
Ia memaparkan, ceberapa strategi yang digunakan, jika merujuk pada pusat studi pembangunan di Mesir, metode mereka adalah untuk menjembatani organisasi-organisasi perempuan untuk memfokuskan pemenuhan hak-hak perempuan oleh negara. Seperti di kampus Al-Azhar yang berhasil membuahkan banyak karya.
Begitupun inisiatif dari pusat studi perempuan di Maroko dengan membangun jaringan yang mendorong kekuatan di kalangan perempuan muslim negara-negara Arab ke tingkat global. Hal itu ditempuh dengan memproduksi tulisan tentang pengalaman mereka.
Organisasi ini telah memimpin dan mengambil peran yang sangat penting bagi negara-negara Arab melalui bangunan pengetahuan dengan mendiseminasi karya dan terjemahan karya-karya mereka. Pengetahuan ini sangat baik untuk memberikan bacaan alternatif.
"Ketika kita bicara tentang perempuan Arab Saudi, hal yang menjadi lebih kompleks karena perempuan harus memikul beban tradisi negara Islam yang menjadikannya sangat kaku dalam semua tingkatan: politik, ekonomi dan sosial. Sementara, perempuan Arab Saudi menjadi contoh bagi semua dunia Islam. Jadi tidaklah jarang kita melihat laki-laki di luar Arab Saudi menggunakan celana pendek (di atas mata kaki) dan perempuan harus menutup dari kaki sampai kepala," tambahnya.
Maka dari itu, kita ulama perempuan memiliki tanggung jawab menyebarkan Islam moderat yang menyampaikan kesetaraan dan kemanusiaan.
Menjadi seorang alimat di kawasan kami (Arab Saudi) bukanlah tugas yang mudah. Walaupun ada ribuan perempuan lulusan pendidikan Islam, penghafal Ak-Quran, tetapi kita tidak punya alimat yg diakui sebagai imam yang bisa melakukan ijtihad dan diakui.
Merujuk pada kehidupan perempuan Arab Saudi hari ini, lanjut Hatoon, memiliki kisah yang berbeda dari sebelumnya. Mereka mencoba untuk menghadapi realita dan melakukan interpretasi atasnya. Meskipun sulit, namun satu persatu mereka menjadi vokal.
"Apa yang telah diajarkan oleh ulama (laki-laki) baik di sekolah ataupun institusi keagamaan bukanlah satu-satunya kebenaran. Celakanya negara juga mengambil keuntungan dengan mendukung laki-laki di banyak kondisi," ulasnya.
Seminar Internasional Ulama Perempuan digelar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/4). Acara ini merupakan rangkaian dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 25 - 27 April 2017 di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Cirebon, Jawa Barat.
Adapun narasumber seminar ini selain dari ulama perempuan Indonesia, juga terlibat ulama perempuan dari Pakistan Mossarat Qadeem (Pakistan), Zainah Anwar (Malaysia), Hatoon Al-Fasi (Saudi Arabia), Sureya Roble-Hersi (Kenya), Fatima Akilu (Nigeria), dan Roya Rahmani (the Ambassador of Afghanistan in Indonesia). (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved