Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada lagi kendala saat ujian nasional (UN) dan UN berbasis komputer (UNBK) berlangsung, Selasa (18/4). Menurut Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Nizam, pihaknya sudah mengantisipasi hal-hal yang membuat UN susulan mesti dilakukan. Sebanyak 65 ribu siswa SMA dan SMK di Tanah Air harus mengikuti UN susulan karena masalah soal ujian menghilang saat UN untuk SMK digelar. Ketika itu 10 butir soal ujian mata pelajaran teori kejuruan tidak muncul di komputer siswa, terutama pada 16 mata pelajaran dari 169 mata pelajaran teori kejuruan yang ditawarkan.
Agar itu tidak terulang, Nizam menegaskan sudah mengantisipasinya. Menurutnya, proses sinkronisasi atau pengunduhan butir soal UN susulan sudah berjalan pada Minggu (16/4). “Kejadian soal ujian tidak muncul, tak akan terjadi lagi. Sudah dilakukan perbaikan serta pengunduh soal ujian jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan UN utama,” tukas guru besar UGM itu. Nizam mengatakan jumlah peserta UN susulan tidak banyak jika dibandingkan dengan UN utama sehingga pelaksanaan UN susulan SMA/MA dan SMK dijadikan satu. “Meskipun jumlahnya tidak banyak jika dibandingkan dengan UN utama, lokasinya menyebar di seluruh Indonesia sehingga kami semua bekerja keras untuk memastikan UN susulan dapat berjalan lancar,” kata Nizam. Selain UN susulan, kemarin juga dilangsungkan UN perbaikan (UNP) bagi peserta UN tahun lalu dan tahun sebelumnya belum mencapai nilai minimum (55). Jumlah peserta UNP sekitar 2.500 orang.
SMK terbanyak
Tidak munculnya beberapa soal saat UNBK SMK membuat peserta susulan didominasi siswa SMK. Permasalahan server diduga menjadi penyebabnya. Di Provinsi Bangka Belitung, terdapat 121 siswa yang mengikuti UNBK susulan. Kadis Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, M Saleh, merinci 121 siswa tersebut terdiri atas 21 siswa Smkn 3 Pangkal Pinang kompetensi keahlian patiseri, 51 siswa Smkn 1 Kelapa agrobisnis tanaman perkebunan, 33 siswa Smkn 1 Simpang Katis rekayasa perangkat lunak, 16 siswa Smkn 1 Pulau Besar agrobisnis tanaman perkebunan, dan dua siswa sakit.
UNBK susulan untuk SMK, menurut Saleh, dilaksanakan karena masalah server secara nasional dan bukan hanya di Babel. Dengan demikian, ada sekitar 10 soal yang tidak terbaca. “Server nasionalnya bermasalah sehingga 10 soal tidak bisa di baca siswa. Ini terjadi bukan hanya di Babel, melainkan hampir di seluruh provinsi di Indonesia,” ucap Saleh saat menyebutkan penyebab UNBK susulan digelar. Di Kota Sukabumi, Jawa Barat, siswa SMK yang mengikuti susulan ada 136, sedangkan siswa SMA hanya 5.
Kepala Seksi Pengawasan Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BP3) Wilayah III Jawa Barat, Asep Sudarsono, berharap tahun depan berbagai kekurangan pelaksanaannya bisa terus diatasi. Utamanya antisipasi potensi adanya gangguan dalam sisi jaringan internet atau pasokan listrik. Di Lampung, siswa SMK yang mengikuti UN susulan lebih banyak, yaitu 166. Di Gunung Kidul, siswa SMK yang mengikuti UNBK susulan berjumlah 142. (RF/BB/EP/AU/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved