Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GURU Besar Universitas Nasional Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Kamis (30/3), mendatangi Kampus Unas dan bertemu jajaran pimpinan. Kunjungan Yuddy untuk berpamitan kepada sivitas akademika Unas karena akan segera menunaikan tugas negara sebagai Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia dalam waktu dekat.
Yuddy diterima oleh Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera MA bersama Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan, D Ramlan Siregar MSi, serta jajaran Wakil Rektor dan Dekan di lingkungan Unas. Dalam pertemuan yang berlangsung santai dan penuh kehangatan, Yuddy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Unas.
‘’Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini sehingga saya dapat meraih cita-cita yang saya impikan sejak kecil, yaitu menjadi seorang Guru Besar. Ini tidak akan saya lupakan seumur hidup saya. Kalau ada yang bisa saya lakukan untuk Unas, saya akan bantu dan lakukan sebaik-baiknya,’’ ungkap Yuddy.
Meski akan segera menjalani tugas sebagai Duta Besar untuk tiga negara yaitu Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy mengaku tetap bersedia untuk diberikan tugas-tugas sebagai dosen tetap Unas sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. ‘’Saya siap diberikan tugas dan masih bersedia membimbing mahasiswa. Meskipun jarak jauh, tapi bisa menggunakan email atau skype. Saya juga tetap akan menulis, saat ini sudah ada beberapa tulisan dan saya dengan bangga akan menggunakan nama Dosen Universitas Nasional,’’ tegasnya.
Ia pun mengaku siap diberikan tugas untuk mengajar di universitas yang ada di Ukraina. Untuk itu, Yuddy akan mendorong kerja sama antara Unas dengan perguruan tinggi di Ukraina sehingga hal itu dapat segera terwujud. Mendengar hal tersebut, Rektor Unas El Amry Bermawi mengaku senang dan siap menindaklanjuti keinginan Yuddy tersebut.
‘’Sebelumnya kami telah melakukan penjajakan dengan universitas di Ukraina. Dengan adanya Pak Yuddy di sana, dapat mendorong terwujudnya nota kesepahaman antara kedua universitas,’’ ujarnya. Rektor berpesan agar mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu tidak melupakan tugasnya sebagai guru besar, yaitu tetap melakukan riset dan mengerjakan tugas-tugas dosen lainnya.
‘’Kami doakan semoga tugas Pak Yuddy di sana dapat berjalan lancar dan kembali ke Tanah Air dengan prestasi yang gemilang,’’ tuturnya. Dalam pertemuan tersebut, Yuddy juga berkesempatan untuk menyumbangkan buku-buku dan jurnalnya untuk dimasukkan ke perpustakan Unas.
Yuddy dilantik menjadi Duta Besar Ukraina, Giorgia dan Armenia oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin (13/3) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32P/2017 dan Keppres Nomor 35P/2017 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang ditandatangani Jokowi pada 10 Maret 2017. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved