Nyeri Pergelangan Tangan Jangan Diurut

PERGELANGAN tangan merupakan sendi yang rumit. Sendi itu tersusun oleh ujung tulang lengan (radius dan ulna), delapan tulang karpal, dan pangkal tulang-tulang metakarpal (pembentuk telapak tangan). Tulang-tulang itu bertautan, dihubungkan oleh ligamen-ligamen yang menjaga sendi pergelangan tangan tetap stabil, tapi fleksibel.

"Nyeri pada pergelangan tangan bisa disebabkan gangguan di salah satu dari struktur-struktur dalam sendi, baik tulang, ligamen, kapsul sendi, maupun tendon," ujar dokter spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB), Tangerang, Margareta Arianni, pada diskusi media di Jakarta, pertengahan bulan ini.

Oleh karena itu, nyeri pergelangan tangan harus ditangani secara hati-hati. Ia menekankan untuk tidak membawa masalah nyeri pergelangan tangan ke tukang urut.

"Jika salah penanganan, problem yang ada malah bertambah parah. Misalnya, tulang yang patah makin terpisah jauh, padahal tulang yang patah harus didekatkan agar bisa pulih," jelas dokter yang tergabung dalam tim di Hand Clinic RSPB itu.

Ia menjelaskan, diperlukan pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosis nyeri pergelangan tangan. Beberapa kasus nyeri itu dapat ditangani secara konservatif menggunakan obat-obatan dan fisioterapi. Namun, ada juga kasus yang harus ditangani dengan operasi.

"Di RSPB, operasi pergelangan tangan sudah dapat dilakukan secara minimaly invasive (sayatan kecil) dengan wrist arhtroscopy," kata Margareta.

Wrist arthroscopy, lanjutnya, dilakukan dengan peralatan operasi sayatan kecil yang dimasukkan ke pergelangan tangan. Peralatan itu juga mencakup kamera serat optik yang terhubung ke monitor. Melalui kamera yang memroyeksikan gambar live ke monitor, dokter bisa melihat kondisi dalam sendi pergelangan tangan secara detail.

"Kelebihan wrist arthroscopy ialah bekas luka yang kecil, nyeri pascaoperasi yang lebih ringan, relatif lebih aman jika dibandingkan dengan bedah terbuka, serta waktu pemulihan dan perawatan yang lebih singkat," papar Margareta.

Ia menambahkan, cedera pergelangan tangan kerap terjadi saat seseorang menggunakan pergelangan tangan untuk menumpu saat jatuh. Cedera pergelangan tangan juga rawan dialami kiper saat menahan bola yang ditendang kuat, juga orang yang melakukan gerakan yoga dengan menumpu pada pergelangan tangan.

"Yang memicu cedera biasanya ketika menumpu hanya di bagian pergelangan tangan. Seharusnya, menumpu dengan keseluruhan telapak tangan hingga ujung-ujung jari, agar beban tubuh tidak semuanya jatuh ke pergelangan tangan," saran Margareta.

Selain itu, lanjutnya, penting bagi para pelaku yoga pemula untuk melakukan gerakan secara benar dan didampingi instruktur. Adapun untuk profesi kiper, langkah pencegahan dilakukan dengan memakai sarung tangan khusus kiper dan latihan yang cukup.(*/H-3)