Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRODUSER dan aktor Ferdinandus Gandhi Fernando Hasmana, 27, memutuskan bakal beralih ke dunia digital. Film-film yang diproduksi olehnya di bawah bendera Renee Pictures akan ditayangkan di saluran resmi berbagi video yang legal dan resmi. "Kami ingin beralih ke digital. Ini menghindari pembajakan sehingga lebih baik ditayangkan secara legal di official channel," kata Gandhi saat berkunjung ke Media Indonesia beberapa saat lalu. Dia ingin pihak-pihak yang berkaryalah yang mendapatkan uang atas kerja keras yang telah dilakukan. "Jadi, kita yang dapat monetizing-nya, mungkin sekarang memang belum besar menghasilkan uang dari monetize seperti akun yang telah lama eksis."
Dia pun bercerita, banyak pihak yang berupaya untuk melakukan pembajakan dan kemudian mendapatkan untung yang berlipat ganda tanpa kerja keras. Sementara para pekerja film, termasuk produser gigit jari. "Bisa dibayangkan, satu juta penonton di Youtube, itu jika di-monetize bisa menghasilkan Rp35 juta. Satu pembajak tidak mungkin hanya menyebarkan satu film, tinggal hitung berapa uang yang dihasilkan," ucapnya. Lelaki berdarah berdarah campuran India-Manado itu pernah memiliki pengalaman buruk terkait pembajakan. Film Tuyul Part 1, yang dirinya berperan sebagai Daniel sekaligus sebagai produser, hanya disaksikan penonton dalam jumlah sedikit di bioskop. "Namun, saat disebarluaskan oleh pembajak di Youtube, yang nonton bisa tembus 1,4 juta orang. Itu akhirnya kami take down."
Web series
Gandhi saat ini sedang sibuk dengan produksi film serial yang disebarkan melalui Youtube berjudul Crazy Girlfriend yang hingga berita ini ditayangkan telah diproduksi hingga 10 episode. Selain dibintangi dirinya, web series ini juga dibintangi oleh Karina Nadila dan Dwi Andhika. Dalam web series ini, dia juga akan memanfaatkannya untuk mempromosikan film yang telah lama diproduksi dan baru akan rilis berjudul Zodiac: Apa Bintangmu? Film ini diperkirakan akan menjadi produksi film layar lebar terakhirnya dan bakal segera meninggalkannya. "Memproduksi film layar lebar itu biayanya sangat besar dan banyak hal yang tidak efektif dan efisien, biaya tinggi di luar dugaan, dan saya tidak punya kemampuan seperti itu, itulah pula yang menjadi alasan mengapa saya pindah ke digital," ucapnya bersemangat.
Dia menambahkan membuat film merupakan bisnis gambling. Uang yang dibelanjakan sangat banyak, sementara pendapatannya tidak bisa diprediksi dan butuh waktu yang lama. Selain dari sisi pendapatan, Gandhi juga melihat setidaknya hingga sepuluh tahun mendatang, masyarakat akan mulai meninggalkan kebiasaan menyaksikan film di bioskop dengan alasan meninggalkan hal-hal yang merepotkan. "Pergi ke bioskop, beli DVD, menyaksikan televisi, akan segera ditinggalkan. Semua akan beralih kepada ponsel karena ada kemudahan di dunia digital," jelas dia. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved