Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DISJOKI kenamaan Tiara Eve, 28, ingin pendidikan di Indonesia semakin bermutu, menyeluruh, dan dapat dijangkau semua kalangan, termasuk di pelosok tanah air. "Menurut saya, edukasi di Indonesia masih tergolong rendah. Saya menyimpulkan dari pengalaman demikian, yang kaya semakin pintar, sementara yang miskin semakin bodoh," katanya saat hadir di Media Indonesia dalam rangka promosi film Moammar Emka's Jakarta Undercover, Selasa (2/2).
Dia kemudian menceritakan kisah anaknya yang berusia lima tahun yang tiga bulan mendatang akan mulai masuk sekolah dasar. Untuk memasukkan anaknya ke sekolah dasar berkualitas bagus meski tidak berkelas internasional, dirinya mesti menyiapkan dana \Rp70 juta. "Itu untuk uang pangkal. Saya bersyukur penghasilan saya lumayan, tapi itu saja masih berat." Ibu satu anak yang baru memulai kariernya di layar lebar itu menambahkan, saat ini untuk mendapatkan pendidikan yang layak, para orangtua harus berjuang keras demi anak-anak mereka.
"Padahal, tidak semua orang mampu," katanya prihatin. Perempuan cantik asal Banjarmasin itu kemudian membandingkan kondisi pendidikan di Indonesia dan luar negeri. Menurutnya, pendidikan di banyak negara maju sudah gratis dan berkualitas baik. "Sangat disayangkan sekali sampai begitu mahalnya di sini. Pendidikan buat saya hal yang pokok, bukan lagi sandang, pangan, dan papan lagi, melainkan ilmu. Mengapa pendidikan di Indonesia tidak menjadi prioritas sehingga dipentingkan?" tanyanya.
Pendidikan dan pengetahuan yang kurang itulah yang kemudian mendorong terjadinya kejahatan, salah satunya perdagangan manusia. "Perdagangan manusia itu awalnya iming-iming dan kekurangan pengetahuan. Orang dengan pendidikan cukup tidak akan mudah tergoda dengan iming-iming kerja di luar negeri karena pasti akan mempertanyakan banyak hal seperti adakah izin kerja atau tidak, legal atau tidak?" tanyanya. Dia juga ingin orang lain tidak langsung menyalahkan keadaan, tetapi merujuk pada korban dan latar belakang.
"Di desa-desa masih banyak pekerja yang tidak mengerti bahasa Inggris langsung tanda tangan kontrak kerja, itu kan artinya mereka tidak paham isinya apa." Karena itu, dia meminta pihak pemerintah seperti gubernur, menteri pendidikan dan kebudayaan, bahkan presiden untuk benar-benar memikirkan hal itu. "Caranya, tolong berikan anggaran pendidikan yang sama besarnya dengan anggaran untuk membangun infrastruktur. Anak-anak itu benih-benih Indonesia. Mereka akan menjadi otak bangsa di masa depan," harap dia.
Kantongi izin
Saat ini Tiara sedang sibuk dengan promosi film yang akan tayang pada 23 Februari 2017. Dia bercerita pada awalnya sulit mendapatkan izin sang ibu. "Bersyukur Susanti Dewi yang juga produser dan istri sutradara Moammar Emka's Jakarta Undercover, Fajar Nugros mau menjembatani antara saya dan mama, dan akhirnya diizinkan untuk bermain dalam film ini. Berat karena kesannya sudah buruk duluan. Padahal, akan ada tema-tema lain, seperti sosial, moralitas, pertemanan, dan percintaan," tutup dia. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved