Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Madonna: Trump bagaikan Mimpi Buruk

Retno Hemawati
23/1/2017 00:00
Madonna:  Trump bagaikan Mimpi Buruk
(AFP)

IKON musik pop dunia, Madonna Louise Ciccone, 58, secara mengejutkan tampil dalam demonstrasi demi hak perempuan di Washington yang digelar Sabtu (21/1) waktu setempat.

Ia bergabung dengan ratusan ribu orang yang juga turut menyatakan penolakannya pada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.

Ibu dua anak itu juga menyebut kemenangan Trump bagaikan menonton film horor yang sangat menakutkan dan bahkan mimpi buruk.

"Selamat datang di revolusi cinta. Untuk pemberontakan. Untuk penolakan kita sebagai perempuan menerima tirani era baru ini," katanya saat naik ke panggung, menutup rangkaian pidato para selebritas dan aktivis hak asasi manusia.

Dalam aktivitas yang dinamakan dengan Women's March itu, banyak selebritas yang terlibat, di antaranya Amy Schumer, Jessica Chastain, Chloe Grace Moretz, Ashley Judd, Maggie Gyllenhaal, dan Michael Moore.

Tidak hanya perempuan, banyak lelaki yang turut terlibat dalam acara itu.

Madonna menyeru bahwa kaum perempuan tidak sendirian.

"Kita tidak takut. Kita tidak sendiri. Kita tidak akan mundur," kata Madonna kepada massa yang mayoritas perempuan.

Menurutnya, ada kekuatan persatuan dari kaumnya.

"Ada kekuatan dalam persatuan kita dan tidak ada kekuatan lawan yang berpeluang mengalahkan solidaritas sejati," katanya seperti dikutip AFP.

Dia juga menyerukan kekecewaannya kepada perempuan yang memberikan suara untuk memilih dan mendukung Trump.

Ibu empat anak itu memang diketahui getol mendukung calon Presiden AS lain, yakni Hillary Clinton.

Dia terang-terangan menginginkan Clinton menjadi presiden perempuan pertama AS.

Setelah akhirnya gagal, Madonna mengatakan perempuan punya ketidakmampuan turunan untuk menerima presiden perempuan.

"Perempuan benci sesama perempuan. Menurut saya, itulah yang terjadi," katanya dalam wawancara dengan majalah Billboard.

Tak kenal takut

Madonna selalu dikenal sebagai pekerja seni yang multitalenta sekaligus berani bersuara.

Dia menyuarakan kebebasan berekspresi, keinginan, dan juga mimpi-mimpinya.

Dia punya alasan kuat mengapa harus berani bersuara, termasuk tidak takut mengungkapkan keberpihakannya terkait dengan politik di depan khalayak ramai.

Dia juga menyindir kalangannya yang dinilai hanya bermain aman sehingga tidak berdaya untuk mengungkapkan pendapat yang dimiliki.

"Semakin tua, aku semakin memahami hidup. Aku juga mulai mengetahui bagaimana cara mengungkapkan perasaan yang baik. Aku tak segan-segan berbicara atau mengkritik pemerintah atau politik, popularitas, dan kecantikan yang semu dan hanya bersifat sementara," kata pelantun Ray of Light itu.

Madonna yang juga membintangi puluhan film termasuk Evita dan The Next Best Thing kini tengah mempelajari hal baru, yakni menjadi asisten penulis dan sutradara film berjudul Love.

"Aku ingin mencoba hal yang baru," tutup dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya