Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PENYANYI asal Brunei Darussalam, Jaz Hayat, 34, bercerita dirinya sering terinspirasi menulis lagu dari peristiwa sehari-hari. Salah satu contoh ialah lagunya yang sedang hit, Dari Matamu.
"Lagu itu terinspirasi oleh kata-kata teman ketika ditanya dari mana dan dia menjawab 'Dari matamu' dengan bahasa Jawa yang medok. Saya kepikiran terus dan saya menemukan refrain yang enak, selebihnya kemudian jadi lagu," kata dia membuka perbincangan dengan Media Indonesia di Kedoya, Jakarta Barat, kemarin (Rabu, 10/8).
Dia kemudian melanjutkan bercerita, lagu yang ditulisnya ialah sebuah ungkapan kejujuran. "Saya merekam dari peristiwa yang terjadi sehari-hari, yang sering dialami banyak orang, sehingga lagu itu menjadi easy listening dan mudah diterima," kata lelaki kocak itu.
Ia menambahkan perjalanan sebuah karya tidak ada yang instan, sama halnya dengan kesuksesan. Untuk menghasilkan karya, yang penting baginya ialah kejujuran.
"Dengan kejujuran, tidak ada karya yang jelek karena inspirasinya kan berlainan. Akan tetapi, yang membuat orang lain menjadi suka atau tidak suka itu karena masalah selera," ungkapnya.
Ke depan, Jaz, demikian dia disapa, bakal meluncurkan album dengan Sony Music Indonesia. Dia telah menyiapkan setidaknya lima buah lagu yang akan ditawarkan untuk album itu.
"Lagu itu masih akan saya tambahkan lagi dan masih akan melewati proses seleksi, belum tentu kelimanya masuk," kata lelaki yang pindah ke Indonesia sejak 2012 itu.
Dia ingin setidaknya enam lagu akan ditulisnya sendiri, selebihnya sebanyak dua atau empat lagu lain akan berkolaborasi dengan penulis lagu lain. Dia beralasan, dengan porsi yang lebih banyak, dia tidak akan dikenal sebagai penyanyi saja, tetapi juga sebagai penulis lagu.
Makan bola
Perjalanan Jaz di dunia musik cukup unik. Pada masa remajanya, dia sangat gemar dengan sepak bola. Namun karena nilai sekolahnya memburuk, Jaz yang tinggal bersama neneknya diultimatum agar berhenti bermain bola.
"Nenek khawatir dan bertanya pada saya waktu itu, 'Apakah nanti saya akan makan bola'. Sayangnya, saat saya mulai di dunia musik, nenek meninggal. Ini menjadi turning point bagi saya sehingga harus move on dan semakin serius," ceritanya.
Dia kemudian beralih ke musik. Sifatnya yang suka iseng dan sangat spontan itu tidak dinyana membuat namanya dikenal banyak orang. Awalnya, dia iseng mengunggah sebuah lagu yang direkamnya di kamar mandi.
"Ya biar suaranya ada gema-gemanya dan itu juga pakai ponsel biasa yang kemudian di-upload di Youtube. Enggak tahunya banyak yang suka," kata lelaki yang antitaoge itu.
Keberuntungan dan kesempatan berpihak pada Jaz. Dengan kesuksesan di Youtube, dia kemudian dipanggil untuk tampil dalam acara musik bergengsi di Brunei, Anugerah Planet Muzik 2013 yang bertema media sosial.
Berhubung di Brunei industri musik tidak tumbuh dengan baik, dia kemudian memilih untuk berkiprah di Indonesia. "Karena yang penting adalah karya, orang lain akan mengingat karena hal itu. Penyanyi yang lebih bagus banyak, suaranya lebih bagus, tetapi kita harus punya karya," kata penggemar Bruno Mars itu.(H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved