20 Tahun Hidupkan Pokemon Go

Melati Yuniasari Fauziah
14/7/2016 01:10
20 Tahun Hidupkan Pokemon Go
(DOK NIANTIC)

PERMAINAN menangkap Pokemon atau yang lebih dikenal dengan Pokemon Go pertama kali dihadirkan John Hanke, CEO dan pendiri Niantic Labs. Permainan itu kini menjadi salah satu aplikasi yang banyak diunduh dan dimainkan hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hanke membutuhkan waktu 20 tahun untuk menghidupkan tokoh gim itu. Di awal kemunculannya, gim itu mampu memecahkan rekor dengan jumlah unduhan 10 juta di pekan pertama. Pemain harian gim itu sangat aktif sehingga melampaui Facebook, Snapchat, Instagram, dan Whatsapp.

Hanke yang disebut sebagai veteran Google itu pun merupakan salah satu pendiri dari Keyhole, sebuah perusahaan yang dibeli Google untuk memulai Google Earth dan Google Maps sebelum ia membentuk Niantic Labs. Oleh karena itu, baginya pemetaan yang akurat merupakan bagian integral dari Pokemon Go. Sebelum Pokemon Go lahir, permainan hasil karya Niantic Labs lainnya yang banyak diunduh ialah Ingress. Dalam Ingress, Hanke memilih kolam renang dan karya seni publik sebagai lokasi portal dari permainan tersebut berdasarkan penanda sejarah (geo-tagged).

"Pada dasarnya kami mendefinisikan jenis tempat-tempat yang kami inginkan menjadi bagian dari permainan, seperti halnya karya seni publik, bangunan bersejarah, arsitektur, juga karakterisik ataupun bisnis lokal yang unik," tuturnya seperti dilansir Mashable.com. Atas kesuksesan itu, Pokemon Go dapat dikatakan sebagai sekuel dari gim Ingress. Niantic telah banyak belajar dari karya permainan mereka terdahulu sehingga dalam permainan Pokemon Go ini Hanke lebih banyak belajar dan memperhatikan bagaimana caranya untuk tetap menjaga pemain tetap aman. "Tujuan kami ialah membuat platform untuk memberikan pengalaman yang berbeda," ujarnya.

Dapat dikatakan ide Pokemon Go ini pun lahir dengan cara yang unik, yakni saat Google dan perusahaan Pokemon untuk pertama kalinya bekerja sama pada April Mop 2014 lalu. Saat itu, para pemain ditantang untuk menemukan Pokemon melalui aplikasi Google Maps. Meski hanya bersifat sementara, permainan tersebut sangat disukai banyak orang. Atas lelucon di Hari April Mop itu Hanke pun berpikir untuk membuatnya menjadi sebuah permainan sungguhan. Kesuksesan permainan Ingress sebelumnya memudahkan Hanke dalam bernegosiasi dengan CEO Perusahaan Pokemon, Tsunekazu Ishihara. CEO Nintendo, Saotoru Iwata, pun menyetujui proyek yang ditawarkan Hanke. Meski perusahaan tersebut menyadari terlambat dalam mengikuti perkembangan era telepon pintar, Saotoru bersedia untuk melakukan perubahan.

Cari pengalaman di luar
Pria lulusan University of California itu menuturkan Pokemon Go dimaksudkan untuk memfasilitasi berbagai hal dalam kehidupan nyata dan memberikan dorongan serta kesempatan kepada para pemain untuk melihat dunia luar dan mendapatkan pengalaman baru. "Bukan permainan yang akhirnya si bos besar mati," ungkapnya. Karena itu, tim Niantic pun memiliki tiga tujuan besar saat mengerjakan proyek ini. Yang paling utama ialah membuat para pemain banyak bergerak. Tujuan kedua ialah agar pemain dapat melihat dunia luar karena ketertarikan dengan lingkungan sekitar di kehidupan nyata. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya