Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SELAMA 20 tahun, Rinaldy A Yunardi berkarya sebagai desainer aksesori. Secara diam-diam, ia memendam sebuah mimpi besar, yakni membangun museum fesyen. “Saya bercita-cita banget bikin museum fesyen untuk mengabadikan karya saya dan para desainer Indonesia lain yang luar biasa dan membanggakan,” ungkapnya saat ditemui di Jakarta, pekan lalu.
Ia membayangkan nantinya beragam karya fesyen yang memiliki nilai istimewa menjadi koleksi museum itu, mulai yang bergaya tradisional hingga desain-desain modern dan glamor yang telah mendunia.
“Di bidang desain fesyen, kita tidak kalah. Banyak desainer kita yang hebat-hebat,” tambah desainer yang menjadi langganan sejumlah selebritas itu. Terlebih lagi, ia juga mendapati fakta bahwa aksesori khas daerah di Indonesia mulai punah. Ia mengaku kerap kesulitan saat mencari kalangan perajin aksesori khas daerah di sejumlah wilayah Tanah Air. “Saya suka cari mereka, mau belajar sekaligus explore karya mereka. Tapi susah, sudah sangat jarang.
Padahal, seperti di Kalimantan, sangat banyak batuan dan jenis aksesori khas,” ungkap laki-laki yang lahir di Medan, Sumatra Utara, 1970 itu.
Menurutnya, sayang sekali bila aksesori khas Nusantara punah tanpa sempat diabadikan. Aksesori khas daerah memiliki keunikan dan sangat potensial untuk dikembangkan, termasuk juga bahan-bahan bakunya yang khas.
“Sayang kalau bahan-bahan itu hanya jadi aksesori seadanya. Saya pernah desain dari batu alam. Hasilnya cukup ‘meledak’ sampai ke beberapa negara tetangga,” tuturnya.
Gelar pameran
Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memenuhi impiannya itu. Meski sulit, Rinaldy akan tetap berupaya mewujudkannya meski harus memakan waktu lama.
“Sebagai langkah awal, saya buat pameran tunggalku. Ini bukan pameran pertama, melainkan spesial karena di sini selain merayakan 20 tahun berkarya. Saya menampilkan karya-karya pertama di 10 tahun perjalanan karier saya,” ungkap laki-laki pengagum bridal designer Kim Thong itu.
Dijelaskannya, melalui pameran yang akan digelar di Jakarta 15 April mendatang itu, masyarakat dapat melihat karya-karya awalnya yang waktu itu dibuat dengan alat dan bahan seadanya. “Dulu saya pertama membuat tiara tidak direncanakan, menggunakan alat dan sisa bahan dari pabrik elektronik tempat saya pernah bekerja,” kenangnya.
Meski terbuat dari bahan yang menurutnya seadanya, karya-karya yang mayoritas berupa tiara itulah yang membawa dirinya lebih jauh dalam dunia desain aksesori dan mencapai kesuksesan seperti saat ini.
“Enggak terasa sudah 20 tahun saya berkarya. Sebelumnya, tidak pernah terbayang bisa sampai seperti sekarang. Saya sangat bersyukur,” pungkas Rinaldy. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved