Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Mona Ratuliu Buah Manis Sekolah Menjadi Orangtua

Usman Kansong
22/3/2016 02:20
Mona Ratuliu Buah Manis Sekolah Menjadi Orangtua
(MI/Susanto)

AKTRIS sekaligus presenter Mona Ratuliu, 34, mengungkapkan pengalamannya menjadi orangtua. Dia mengungkapkan cerita kesedihan ketika anak pertamanya mulai protes saat dirinya mulai berbohong. “Aku enggak mau punya ibu kayak Bunda,” ucap Mona Ratuliu menirukan perkataan anak sulungnya, Davina Shafa Felisha.

Hal itu diceritakannya kepada Media Indonesia yang berbincang dengannya seusai acara kampanye Ayo Sarapan Sehat sebelum Pukul 09.00 di Jakarta, Minggu (20/3). Istri Indra Brasco itu sempat terguncang saat mendengar perkataan anaknya.

Dengan berawal dari peristiwa itu, dirinya mulai ‘sekolah’ menjadi orangtua dan mendalami ilmu parenting, pengasuhan anak. “Saya mengikuti banyak seminar parenting,” ungkapnya.

Mona menuangkan ilmu yang dia dapat dari seminar dengan ditambah pengalamannya mengasuh tiga anaknya ke dalam buku pertamanya bertajuk ParenThink.

Mona Ratuliu dan sang suami kini dikaruniai tiga anak, selain Davina Shafa Felisha (Mima), 13, ialah Baraka Rahadianezar (Raka), 7, dan Syanala Kania Salsabila (Nala), 4. Uniknya, Mona melibatkan suami dan ketiga anaknya dalam buku tersebut.

Dari judul bukunya, Mona seperti hendak mengajak orang untuk menjadi orangtua cerdas. Mona juga hendak mengajak para ibu untuk menjadi ibu yang cerdas, bukan ibu super. Dengan begitu, anak diharapkan sanggup belajar kecewa dengan rasa aman, mengambil keputusan rasional secara mandiri, berjuang mencapai tujuan, serta mencari solusi dan kesepakatan. Dia berpendapat kisah keluarga di televisi itu kelihatan indah. Namun, melalui buku akan terdapat banyak cerita proses dan tantangan yang dihadapi.

Di bagian awal buku itu, Mona mengutip pernyataan anak sulungnya, Mima, secara lengkap, “Aku enggak suka punya ibu seperti Bunda! Bunda suka bohongin aku! Aku enggak suka baju-baju yang Bunda pilih! Aku enggak suka warna kamarku.”

Ibu mana yang tidak terguncang ketika mendengar perkataan seperti itu. Bukan cuma shocked, hati Mona serasa hancur berkeping-keping ketika Mima yang waktu itu baru berusia enam tahun berpikir untuk kabur dari rumah. Mona pun menangis.


Ibu ideal

Syukurnya, Mona tidak tenggelam dalam keadaan terguncang dan sedih berkepanjang­an. Dia memilih ‘sekolah’ pengasuhan anak dan menerapkannya di rumahnya. Selain menghasilkan buku, ilmu dan pengalaman parenting itu menjadikan Mona sering diundang menjadi narasumber di media dan berbagai seminar parenting untuk berbagi pengalaman mengasuh anak.

Mona kini dianggap sebagai sosok ibu ideal yang piawai mengasuh anak dan keluarga. Itulah salah satu sebab ia diundang ke acara kampanye Ayo Sarapan Sehat sebelum Pukul 09.00 yang diselenggarakan Energen bekerja sama dengan Media Group.

Dia berharap buku ParenThink bisa menjadi sahabat bagi para orangtua mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak-anak. Buku Mona yang terbit di akhir 2015 itu pun laris manis, “Sekarang sudah cetak ulang,” pungkasnya bangga. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya