Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Bambang Soesatyo Bangga Pernah Menjadi Wartawan

Putri Rosmalia Octaviyani
26/10/2018 05:05
Bambang Soesatyo Bangga Pernah Menjadi Wartawan
(MI/Susanto)

KARIER Ketua DPR Bambang Soesatyo, 62, tidak begitu saja melesat dalam waktu singkat. Bamsoet, demikian ia biasa disapa, mengaku telah melewati perjalanan dan pengalaman yang berliku sebelum menjadi orang nomor satu di Senayan.

Salah satu profesi yang pernah ia tekuni ialah wartawan. Profesi itu pula yang ia akui sebagai profesi yang sangat ia banggakan dan syukuri pernah dijalani di awal kariernya dahulu.

"Saya dulu jadi wartawan karena memang saya merasa hanya bisa menulis," ujar Bamsoet saat peluncuran buku Dari Wartawan ke Senayan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Harian Prioritas menjadi media pertama tempatnya menggeluti profesi jurnalis. Di harian yang berkantor di Jalan Gondangdia Lama No 46, Menteng, Jakarta Pusat, ia mengaku mendapat banyak pengalaman dan peluang yang bermanfaat untuk hidupnya hingga saat ini.

Salah satu yang paling berkesan ialah ketika ia akhirnya bekerja sebagai wartawan sekaligus pemasok sayur-mayur ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Rupanya, tugasnya mewawancarai kepala Pasar Induk Kramat Jati ketika itu menumbuhkan keinginannya untuk bekerja sambil berbisnis.

"Saya mewawancara dia (kepala pasar) dan akhirnya saya berpikir untuk berbisnis memasok sayur. Itu awal saya berbisnis hingga akhirnya saya bisa memulai bisnis yang lain," tutur laki-laki kelahiran 10 September 1962 tersebut.

Begitu juga di bidang politik. Pertemuan dan perkenalannya dengan banyak tokoh bangsa dan politikus berawal ketika ia berprofesi sebagai wartawan. Banyak tokoh yang ia kenal dekat karena berawal mereka merupakan narasumber untuk tulisannya.

Pengalaman-pengalaman tersebut menjadi alasan bagi Bamsoet untuk mencintai profesi wartawan. Oleh karena itu, ia berharap semakin banyak wartawan yang sukses, bukan hanya sebagai pewarta, melainkan juga dapat berkembang di berbagai bidang.

"Sebagai wartawan kita bisa jadi apa saja karena kita punya peluang bertemu siapa saja dan dari profesi apa saja. Karena wartawan bertemu banyak kalangan. Itu yang saya harap dapat dipahami dan dilakukan oleh wartawan-wartawan," ujar Bamsoet.

Terinspirasi Surya Paloh
Salah satu tokoh yang ia akui sangat menginspirasinya ialah pendiri Harian Prioritas dan pemilik Media Group, Surya Paloh. Ia mengaku mendapat banyak pelajaran dan pengalaman dari sosok Surya Paloh. Tidak hanya sebagai wartawan, tetapi juga sebagai seorang pemimpin.

"Saya belajar banyak dari beliau. Saya yang dulunya hanya bisa menulis, jadi bisa dan berani berbicara. Juga belajar bagaimana caranya memimpin," ujarnya.

Buku Dari Wartawan ke Senayan yang ia luncurkan kemarin berisi testimoni banyak tokoh bangsa mengenai kiprah dan perjalanan karier mereka.

Testimoni ditulis oleh jurnalis senior rekan-rekan Bamsoet sewaktu di Harian Prioritas. Mereka ialah Derek Manangka (almarhum), Wina Armada, Nano Bramono, Heru Subroto, dan Bobby Batara.

Melalui testimoni-testimoni tersebut tergambar kiprah dan perjuangan Bamsoet yang bisa mengantarnya dari seorang wartawan menuju posisinya saat ini. Selain itu, juga tergambar perjalanan Bamsoet dalam menggeluti hobi-hobinya, akselerasinya dalam berorganisasi, hingga filosofinya dalam berbisnis dan berpolitik.

Surya Paloh mengatakan, ia memiliki banyak pengalaman bekerja bersama Bamsoet sebagai wartawan dan penggiat media. Perjalanan dan perjuangan menuju kebebasan pers yang lebih baik mereka jalani dengan tidak mudah.

"Dulu saya bersama Bamsoet di Harian Prioritas. Dulu itu wartawan tidak mudah mengeluarkan pendapat. Dulu kita dikontrol secara ketat oleh pemerintah," ujar Surya Paloh dalam testimoninya di buku tersebut.

Kebebasan pers yang ada saat ini tidak lepas dari kiprah komunitas pers sebelum reformasi. Bamsoet menjadi salah satu yang berperan bersama dirinya dan banyak tokoh lain.

"Kesan pertama saya terhadap Bamsoet, kalau mengkritik pedas sekali, tapi saya tahu beliau adalah orang yang konsisten dan apa adanya. Perjalanannya yang berliku dan keras sebagai wartawan, dan jiwa kewirausahaannya yang kuat saat menjadi pengusaha, telah membentuk kematangan jiwa dan pikirannya dalam berpolitik," ujar Presiden Joko Widodo dalam testimoninya di buku tersebut. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya