Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PADA 2045, kehidupan di Columbus, Ohio, sangat keras, global warming meluas, dan meski teknologi berkembang pesat, masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, tak terkecuali Wade Watts (Tye Sheridan). Remaja 18 tahun yang hidup di kawasan kumuh itu kecanduan bermain dunia virtual reality OASIS (Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation).
Seperti permainan daring, para user OASIS bisa menyamarkan dirinya menjadi avatar sesuai dengan keinginan. Avatar Wade bernama Perzival, figur mengendarai DeLorean mobil dari film Back to the Future.
VR OASIS diciptakan James Halliday (Mark Rylance) yang sangat brilian dan eksentrik. Menjelang kematiannya, Halliday membuat sayembara untuk mencari tiga kunci untuk mendapatkan telur paska dalam VR.
Hadiah utama berupa kekayaan beserta perusahaan gim, cukup menggiurkan bagi para user OASIS. Termasuk Nolan Sorrento (Ben Mendelsohn), CEO perusahaan IOI (Innovative Online Industries) yang ingin menguasai OASIS. Usaha itu pun tidak mudah dilakukan karena sudah sejak lama jutaan orang telah mencobanya dan gagal.
Di dunia nyata, Wade tidak memiliki teman. Namun, sebagai Perzival, ia berteman dengan Aech (Lena Waithe), dan jatuh cinta dengan avatar Art3mis atau Samantha Evelyn Cook (Olivia Cooke) yang justru awal dari kehancurannya di dunia nyata.
Bersama Aech dan Art3mis, Perzival berusaha memecahkan misteri telur Paskah itu. Aksi nekatnya itu mengundang bahaya bagi keselamatan diri mereka. Nolan memerintahkan anak buahnya membunuh Wade.
Steven Spielberg
Sang sutradara, Steven Spielberg, dinilai sukses menggambarkan sebuah dunia virtual masa depan yang mengagumkan dalam Ready Player One. Peraih tiga Oscar ini mampu memanjakan mata penonton dengan teknologi 3D. Ada dua sisi kehebatan dari seorang Steven Spielberg. Pria kelahiran 18 Desember 1946 itu mampu menggarap film-film Oscar-bait bertema serius, seperti Lincoln (2012), Bridge of Spies (2015), dan The Post (2017).
Spielberg juga memiliki sisi menciptakan film-film bergenre sci-fi dan adventure. Seperti, The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn (2011), Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull (2008), ET the Extra-Terrestrial (1982), dan Jurassic Park (1993) yang sukses dinikmati penonton segala usia.
Film-film Spielberg selalu membawa terobosan baru bagi kemajuan sinematografi dunia. Sekaligus menjadi instant classic yang selalu terkenang di hati pecinta film Hollywood.
Adaptasi novel
Spielberg juga berhasil mengambarkan Ready Player One dari novel berjudul yang sama karya Ernest Cline. Bahkan, penulisnya membutuhkan 10 tahun untuk menulis tentang Ready Player One. Awalnya ia berpikir menunda menyelesaikan naskah, apalagi mempublikasinya.
Namun, setelah dipublikasi, Ready Player One menjadi salah satu buku terlaris dan telah diterjemahkan lebih dari 20 bahasa. Untuk sekuel novelnya, Cline mengonfirmasi ia sedang menggarap kelanjutan cerita dari novel Ready Player One.
Meski sangat sarat dengan referensi pop culture, hadir sejumlah tokoh-tokoh dari berbagai film dan gim lain, seperti robot The Iron Giant, King Kong, boneka Chucky, video game 8-bit, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya karakter monster, film ini menampilkan referensi film Stanley Kubrick dan John Hughes, dua sutradara populer di era 1980-an sehingga menjadi daya tarik utama dari film ini karena banyak ornamen lagu dan karakter yang berjaya dari era 1980, 1990, hingga masa kini.
Namun, upaya itu sedikit terbentur dengan target penonton usia 13 ke atas. Mereka yang tidak tahu pop culture lawas bisa jadi tidak mengerti istilah-istilah dan inside joke yang ditampilkan sepanjang film ini.
Tye Sheridan yang didapuk sebagai tokoh utama rasanya lebih pantas mewakili penonton 25 tahun ke atas karena mereka pasti memiliki wawasan pop culture yang lebih baik.
Selain penguatan karakter pemainnya kurang, film ini agak susah dicerna karena mengunakan plot hole atau melawan arus dari logika dan tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, penonton pun akan sulit memahami cara kerja OASIS hingga film ini selesai.
Jangan kecewa dan khawatir karena penonton tentunya dibuat terpesona dengan computer generated imagery (CGI) canggih dan ide-ide futuristik yang terbarukan. Dengan plot cerita seru dan efek visual yang memukau, Ready Player One akan memberikan cinematic experience yang luar biasa bagi Anda. Selamat menonton di seluruh bioskop Tanah Air. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved