Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Guillermo del Toro Film Penerobos Batas

Dhika Kusuma Winata
06/3/2018 07:11
Guillermo del Toro Film Penerobos Batas
(AFP PHOTO / FREDERIC J. BROWN)

SUTRADARA asal Meksiko, Guillermo del Toro, 53, memenangi Piala Oscar 2018 untuk kategori sutradara terbaik di Academy Awards ke-90 melalui film besutannya The Shape of Water.

Pada ajang Oscar kali ini, Del Toro mengalahkan sejumlah sutradara kenamaan lain di antaranya Paul Thomas Anderson dengan film Phantom Thread, Jordan Peele lewat film Get Out, Christopher Nolan dengan karyanya Dunkirk, dan satu-satunya sutradara perempuan yang banyak dijagokan, yakni Greta Gerwig, dengan film Lady Bird.

The Shape of Water yang bergenre film fantasi itu mengangkat cerita tentang perempuan bisu bernama Elisa Esposito yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah laboratorium pemerintah yang jatuh cinta dengan makhluk amfibi. Laboratorium itu digambarkan berada di Baltimore, Amerika Serikat.

Dengan bantuan rekan kerja Zelda Fuller dan ilmuwan Dr Robert Hoffstetler, Elisa membangkitkan makhluk itu untuk sepenuhnya menjauh dari fasilitas itu dan mewujudkan ikatan romantis mereka.

Film yang mengambil latar belakang era 1960-an itu disebut mengandung kritik sosial terkait dengan imigran. Menurut Del Toro, ide film itu bernapaskan semangat antidiskriminasi. "Idenya untuk membuat semua orang berkumpul yang bisa diwakili sebagai orang lain atau 'yang lain.' Semua orang berkumpul untuk menyelamatkan makhluk misterius yang bisa saja menjadi monster atau penyelamat, bahkan seorang kekasih atau tuhan," kata Del Toro seperti dilansir LA Times.

Dalam pidato penerimaan piala, Del Toro mengatakan film bisa menjadi penerobos batas-batas yang justru menciptakan diskriminasi.

"Saya imigran. Hal terbesar yang dilakukan seni dan industri film ialah menghapus batas-batas (diskriminasi). Kita harus terus menembus batas-batas itu ketika dunia justru memaksa batas-batas tersebut menjadi lebih dalam," kata Del Toro.

Ia memang dikenal sangat sensitif. Dia mengatakan dirinya terlalu dekat dengan segala hal dalam filmnya. "Saya masih menangis di tempat yang sama. Saya masih tertawa di beberapa tempat yang sama dan saya masih memiliki cinta yang besar untuk itu," lanjutnya.

Terbaiknya

Kemenangan tersebut, bagi Del Toro, menjadi yang pertama kalinya. The Shape of Water menjadi penerima nominasi terbanyak di Piala Oscar tahun ini. Sebelumnya Del Toro telah mengalahkan Nolan dalam ajang Golden Globe Awards 2018 pada Januari lalu.

"Saya tidak bisa berada di sini (menerima Oscar) jika tidak ada para pemain saya yang luar biasa. Terima kasih banyak semuanya," ujarnya.

Para kritikus film banyak menyebut The Shape of Water merupakan film terbaik Guillermo del Toro sejak Pan's Labyrinth (2006).

Dalam Oscar 2018, film The Shape of Water telah memenangi empat kategori, yaitu Film Terbaik, sutradara terbaik, desain produksi terbaik, dan skoring musik orisinal terbaik.

(H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya