Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PENYANYI seriosa kebanggaan Tanah Air, Aning Katamsi Asmoro, 48, menjadi salah satu musikus yang nanti akan terlibat dalam acara Pagelaran sang Bahaduri–Konser Berbagi untuk Yockie Suryoprayogo. Konser itu akan digelar pada Rabu (24/1) di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Aning akan hadir bersama musikus lain, seperti Andy/Rif, Glenn Fredly, Once Mekel, Bonita, Fadly Padi, Dira Sugandi, dan masih banyak musikus Tanah Air lain yang memberi perhatian pada konser amal untuk biaya pengobatan mantan pemain kibor band legendaris God Bless tersebut. “Ini yang saya anggap sebagai momen kebersamaan sesama musisi. Ketika satu sedang kesusahan seperti Mas Yockie ya kita urunan ikut membantu dengan cara semampu kita. Saya ikut dalam konser amal ini ya bentuk kepedulian saya pada Mas Yockie yang saya kenal baik sebagai seorang kreator musik Tanah Air yang luar biasa,” kata Aning saat ditemui di Patio Venue & Dining, Jalan Wijaya XIII No 45, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).
Pengajar sekolah musik itu mengaku prihatin dengan kondisi Yockie yang banyak dikenal publik secara luas karena karya-karyanya dalam album fenomenal Badai Pasti Berlalu. Menurut Aning, bagaimana pun musikus sekelas Yockie sudah banyak memberi untuk perkembangan musik di Indonesia. Bahkan, pada generasinya, Yoackie ialah sosok idealis yang dikenal ‘galak’ tetapi untuk sebuah pencapaian karya seni yang sempurna. “Mas Yockie sudah banyak memberi untuk musik Indonesia, dan kita yang berutang banyak pada dia atau siapa pun musisi besar Tanah Air yang telah banyak berkarya. Jadi, wajar kita bergerak bersama untuk membantu beliau saat ini karena memang sedang dalam kondisi membutuhkan banyak bantuan kita semua dan tentunya masyarakat Indonesia yang kita harapkan untuk hadir dalam konser nanti,” sambung Aning.
Harus realistis
Ada hal yang menggelitik Aning, perempuan kelahiran Cilacap 3 Juni 1969 tersebut manakala ada peristiwa ketika seorang musikus pada suatu saat masa hidupnya harus susah, bahkan hanya untuk pengobatan sakitnya. “Terus terang ini kita prihatin walaupun saya sendiri akui ini juga jadi pelajaran kita bersama bagaimana sebagai musisi perlu juga memikirkan kondisi masa depannya. Kita boleh saja berkarya dengan segala idealisme kita, tetapi tetap realistis dengan kehidupan yang memang membutuhkan uang jadi harus dipersiapkan betul sehingga di kemudian hari kita tetap terjamin,” ucap Aning.
Dia mengaku beruntung di industri musik yang dia kelola sendiri dan didukung penuh suaminya, hal-hal yang menjadi perhatiannya di masa depan sudah dia pikirkan dengan matang. Hal yang menurut dia kondisi musisi Tanah Air hari ini relatif jauh lebih baik dari zaman dia muda saat awal merintis karier di dunia seni musik. “Apa pun itu intinya kita musisi harus sadar betul bahwa kondisi ekonomi itu penting dan kita tidak seperti yang lain dengan gaji tetap jadi itu harus dipikirkan dan memastikan kondisi ekonomi kita tetap terjamin, bahkan ketika suatu saat kita tidak bisa lagi bermusik,” ungkapnya. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved