Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Putri Marino Kerja Keras itu Berbuah Manis

Patna Budi Utami [email protected]
14/10/2017 04:01
Putri Marino Kerja Keras itu Berbuah Manis
(MI/RAMDANI)

ARTIS film mana pun akan merasa sangat tertantang bila untuk pertama kali terjun ke dunia akting tiba-tiba mendapat tawaran sebagai pemeran utama. Begitu pula yang dirasakan Putri Marino, 24, saat langkahnya mulai masuk ke dunia layar lebar. Bagaimana tidak? Gadis kelahiran Medan, Sumatra Utara, tersebut sama sekali belum pernah menyentuh dunia akting sebelum ditawari peran utama di film berjudul Posesif itu. Oleh karenanya, begitu mendapat kesempatan sangat berharga tersebut ia belajar ekstra keras. Putri bukan hanya harus belajar beradu akting dengan pemain lain yang sudah berpengalaman seperti Adipati Dolken, Cut Mini, dan Yayu Unru.

Presenter My Trip My Adventure di salah satu stasiun televisi tersebut juga harus belajar loncat indah. Dunia loncat indah harus ia geluti sekaligus sebab dalam film Posesif ia berperan sebagai Lala, murid SMA yang juga atlet loncat indah. Dalam film tersebut hidup Lala jungkir balik setelah bertemu dengan cinta pertamanya, Yudhis, yang diperankan Adipati Dolken, si anak baru di sekolah tempatnya menuntut ilmu.

Janji setia sang atlet loncat indah untuk pemuda yang dicintainya itu ternyata menjadi jebakan karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi ternyata rumit dan berbahaya. Saat mengetahui ia harus berperan sebagai peloncat indah di film perdananya, Putri langsung mencari tahu soal loncat indah di internet. Apalagi, olahraga tersebut belum terlalu familier baginya.

"Hah, loncat indah kayak gini? Loncat dari ketinggian, muter-muter di udara, terus masuk air?" kata Putri, menirukan reaksinya saat pertama kali menonton loncat indah di Youtube. Agar bisa memerankan karakter Lala dengan sempurna, Putri memerlukan waktu sebulan untuk berlatih bersama para atlet loncat indah DKI Jakarta. Untunglah, ujarnya, para atlet itu sepantaran dengannya sehingga ia lebih nyaman menggali ilmu soal loncat indah dari mereka.

Sebagai aktris pendatang baru, ia mengaku semua yang dialaminya dalam film Posesif sangat berkesan. Mulai proses casting, reading, pengambilan gambar, hingga setelah syuting selesai.

Harus baper
Totalitas memerankan karakter anak-anak SMA yang sedang dimabuk cinta dalam film Posesif bukan hanya membuat Putri harus belajar loncat indah. Ia dan lawan mainnya, Adipati Dolken, juga harus betul-betul baper alias terbawa perasaan. Keduanya harus meyakinkan diri bahwa mereka memang sedang menjalin hubungan romantis agar chemistry-nya terlihat alami di film yang disutradarai Edwin dengan penulis skenario Gina S Noer itu.

Kini Putri mulai memetik kesungguhannya dalam berakting. Melalui film pertamanya itu ia langsung masuk nominasi pemeran utama wanita terbaik dalam Festival Film Indonesia 2017. Ia bersaing dengan Adinia Wirasti (Critical Eleven), Dian Sastrowardoyo (Kartini), Sheryl Sheinafia (Galih dan Ratna) dan Tatjana Saphira (Sweet 20). (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya