Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SETELAH sukses menjajaki karier di dunia tarik suara dan akting, kini pelantun Gelora Asmara Derby Romero mulai merambah ke dunia produksi film. Bersama dengan rekannya, William Chandra yang sudah lebih dulu aktif di bidang perfilman, Derby mendirikan production house bernama Silver Bullet Film. Sadar kemampuannya belum mumpuni dalam memproduksi film justru semakin membuat Derby terpacu untuk bisa menguasai bidang tersebut sebagai wadah kreasi baru.
“Saya tahu saya belum siap, tapi karena saya mau belajar dan menurut saya pelajaran terbaik adalah sambil mencoba, trial and error, jadi saya langsung buka production house (PH). Ibaratnya tuh jika dibandingkan dengan nyemplungin kaki, kalau sudah kelar bisa langsung kering, ya sekalian saja nyemplungin sampai kepala,” kata dia saat berkunjung ke Media Indonesia, beberapa waktu lalu.
Silver Bullet Film didirikan tahun lalu dan produksi film perdana mereka sudah dimulai pada 22 Juli 2017. Film bergenre horor thriller ini diproduseri langsung oleh Derby. “Film ini basically, intinya ingin menunjukkan orang akan lebih mikir lebih sereman mana setan sama manusia,” kata dia. Beberapa pemain yang dilibatkan seperti Asmara Abigail, Gesata Stella, Trisa Triandesa, dan Rizky Nazar. Produksi ini juga dilakukan sambil menanti kedua film yang dibintanginya keluar, Zodiac di akhir tahun dan London of Love Story 3 tahun depannya.
Media sosial
Memiliki karier cemerlang dan pacar yang cantik tentunya membuat sosok Derby banyak diincar banyak pasang mata. Media sosial biasanya menjadi cara untuk ‘mengintip’ kehidupan pribadi sang idola. Namun, pria kelahiran 8 Juni 1990 ini mengaku dirinya sangat cuek menanggapi media sosial yang berbicara tentang dirinya. “Jadi menurut saya kalau orang bicara saya seperti apa atau kalau ngomongin saya, menurut saya, orang juga bisa nilai saya orangnya seperti apa. Saya tidak peduli. Toh yang diomongin juga enggak benar jadi saya cuek aja.”
Akan tetapi, Derby juga mengaku, jika komentar melewati batas di media sosial seperti Instagram pribadinya, dia akan menegur. Jika tentang dirinya ia mengaku tak masalah, tapi untuk hal terkait dengan SARA dan semacamnya ia tak segan memblokir akun tersebut karena khawatir terhadap orang lain yang membaca. “Memang benar kata orang, masukan dari orang lain bisa jadi poin plus buat kita. Akan tetapi, kalau masukan orang negatif dan enggak bener, ya, buat apa. Ya kita enggak usah menghiraukan karena, ya, enggak penting juga. Kadang buat saya juga jadi norak beradu komentar di Instagram. Menurut saya, sangat-sangat bodoh. Seperti enggak ada kerjaan banget. Mending main Tamia,” ujar pria yang hobi ber-Tamia itu.
Ketika ditanya jika media sosial ditutup, Derby mengaku hal itu tak menjadi masalah besar baginya. Menurut Derby, kehidupannya bukan sebatas media sosial. Hanya, memang disadari, media sosial bagi para figur publik bisa menjadi media promosi. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved