Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Terus Perjuangkan Hak Pekerja Migran

Putri Rosmalia Octaviyani
03/9/2017 07:01
Terus Perjuangkan Hak Pekerja Migran
(ANTARA/Reno Esnir)

PENYANYI, penulis lagu, dan aktivis, Melanie Subono, akan menjadi salah seorang delegasi Indonesia dalam sidang ke-27 Komite Perlindungan Pekerja Migran Perserikatan di markas Organisasi Pekerja sedunia (ILO) di Jenewa, Swiss.

Sidang yang berlangsung pada 4 sampai 13 September mendatang itu akan memberikan kesempatan kepada masyarakat sipil sebagai wakil pekerja migran untuk memperjuangkan hak mereka yang selama ini terabaikan, khususnya terkait perlindungan.

“Saya merasa sangat senang berkesempatan untuk menjadi salah satu delegasi Indonesia untuk menyampaikan pendapat pada sidang di Swiss nanti. Saya akan menyampaikan apa yang saya lihat secara langsung selama beberapa tahun saya menjalankan tugas sebagai duta perlindungan pekerja migran,” ujar perempuan kelahiran Jerman tersebut dalam jumpa pers Migrant Care di Jakarta, kemarin.

Putri promotor musik Indonesia dan pendiri Java Musikindo, Adrie Subono, itu sejak 2014 memang terpilih sebagai Duta Antiperbudakan. Ia mengaku mendapatkan banyak hal dari pengalamannya bertemu para pekerja migran. Bahkan ia kerap harus mendampingi mereka yang mendapat perlakuan buruk di negara tempatnya bekerja.

“Saya sempat mengunjungi beberapa penjara di negara-negara Asia dan Timur Tengah untuk menengok (pekerja asal Indonesia yang tengah dipenjara) dan mendengar langsung apa yang terjadi pada mereka,” ujar kelahiran 20 Oktober 1976 tersebut.

Selama tiga tahun bersentuhan dengan buruh migran, Melanie mengaku merasa semakin berkewajiban membantu dan memperjuangkan hak mereka sebagai manusia, pekerja, dan warga negara. Oleh karena itu, ia sangat berharap segera terjadi perubahan signifikan dari negara, yakni lebih memerhatikan kesejahteraan para pahlawan devisa tersebut.

“Pemerintah harus bekerja lebih cepat membenahi (pekerja migran) secara menyeluruh dan tidak boleh hanya bekerja secara kasus per kasus. Itu tugas mereka untuk melindungi warga negaranya,” tuturnya.

Ia juga menyatakan sangat menentang segala bentuk pelanggar­an hak asasi manusia (HAM) dan perbudakan. Bahkan, tabahnya, ia rela bekerja keras untuk memperjuangkan hak hidup layak bagi binatang.

“Tidak ada yang boleh melanggar hak asasi manusia di bumi ini. Bahkan saya juga tidak hanya memperjuangkan HAM, tetapi juga binatang. Menurut saya, semua makhluk hidup yang diciptakan Tuhan memiliki hak untuk menjalani hidup dengan kenyamanan dan kebebasan yang sama. Buat saya, kasus (pelanggaran) HAM yang terjadi di mana pun merupakan hal yang menyedihkan,” ujar peraih penghargaan best solo female rock singer dari Anugerah Musik Indonesia 2008 tersebut.

Kebal ancaman

Melanie lalu mengungkapkan, menjadi aktivis HAM, kesehatan, hingga lingkungan, bukan tugas yang ringan sebab tidak jarang ia mendapatkan berbagai tekanan dan ancaman dari pihak yang bertentangan dengan aktivitasnya. Namun, ia mengaku tidak takut dan menganggapnya sebagai hal biasa yang harus ia lalui demi mencapai yang ia dan banyak orang lain perjuangkan.

“Karena saya menjadi delegasi sidang, tidak sedikit colek-colek saya supa menyampaikan sesuai yang mereka inginkan. Itu hal biasa. Bahkan dalam kasus lain saya pernah diancam mau ditembak ini. Jadi, hal seperti itu sering saya alami,” katanya.

Meski kerap mendapat ancaman, ia menyatakan tidak akan pernah terpengaruh demi menyampaikan apa yang menurutnya penting disampaikan demi kesejahteraan para pekerja migran. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya