Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Alan Budikusuma Warisan Kearifan Keluarga

Thomas Harming Suwarta
03/8/2017 03:15
Alan Budikusuma Warisan Kearifan Keluarga
(FOTO ANTARA/Andika Wahyu)

MANTAN pemain bulu tangkis Indonesia yang juga peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang, 49, sangat bangga pada orangtuanya. Dari orangtuanya, ia mendapatkan banyak warisan. Bukan warisan harta, melainkan pesan kearifan. Pesan kearifan itu pula yang menjadi rahasia di balik kesuksesan yang diraihnya dalam bidang olahraga bulu tangkis. Alan kini memang tidak lagi bertanding. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk berbisnis dan melatih bulu tangkis. Pesan kearifan tetap ia teruskan kepada anak didik yang dilatihnya bersama sang istri, Susy Susanti.

"Bagi saya, keluarga adalah hal terpenting dalam kehidupan. Keluarga adalah pendukung terpenting bagi saya dan tentu juga istri saya untuk meraih prestasi dalam bulu tangkis," kata Alan saat ditemui di sela-sela acara hari ulang tahun ke-95 Frisian Flag di Midplaza Hotel, Jakarta, Selasa (1/8). Alan yang mulai mengayunkan raket sejak umur tujuh tahun tersebut mengaku kebiasaan orangtua dalam mendidik, disebutnya sebagai pesan-pesan kearifan keluarga, sangat memberi peran dalam kehidupannya di kemudian hari, termasuk dalam bidang olahraga yang ia tekuni.

"Jelas sekali bagi saya bahwa orangtua adalah sosok yang spesial yang mendidik saya bahwa keberhasilan harus diraih dengan kedisiplinan, kerja keras, bagaimana mengelola jadwal latihan dengan baik, dan yang tidak kalah penting adalah memastikan konsumsi makanan yang bergizi," kata pria yang pada 1997 menikah dengan Susy Susanti itu.
Susy juga merupakan peraih medali emas tunggal putri Olimpiade 1992. Alan setelah Olimpiade 1992 memang menunjukkan karier yang makin melejit. Pada final Piala Thomas 1996 di Hong Kong, pria itu menjadi penentu kemenangan mutlak Indonesia 5-0 Denmark saat ia mengalahkan Peter Rasmussen.

Memberi yang terbaik

Lagi-lagi ia terkenang dengan pesan orangtuanya yang kini juga dia wariskan kepada anak-anaknya dan anak didik yang dilatihnya. "Di atas semua prestasi itu, saya memang menyadari satu hal bahwa semua itu dimungkinkan karena orangtua memberi yang terbaik untuk anaknya, mendukung bakat anak tanpa terlalu mengarahkan. Intinya di situ, bakat dalam bidang apa pun, asal diberi yang terbaik oleh orangtua, pasti berhasil," ungkapnya. Hal yang sering terjadi saat ini menurut dia ialah orangtua cenderung banyak 'mengarahkan' anak pada bidang atau hal yang belum tentu diminati anak.

"Bahkan ketika itu hal baik pun, tetapi kalau tidak diminati, akan sama saja, jadi beban buat anak. Maka tugas kita orang tua adalah menggali apa yang diminati dan dukung yang terbaik. Itu yang sekarang kami lakukan sebagai orangtua kepada anak-anak, ya pesan kearifan orangtua saya dulu, yaitu memberi yang terbaik." Saat ini Alan setelah menggantung raket, mengembangkan bisnis peralatan olahraga dengan merek dagang Astec. Astec kependekan dari Alan Susy Technology yang merupakan produsen raket. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya