Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

23/8/2019 16:50

Kembali Digelar, Pengajian Berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi 

PENGAJIAN berbahasa Indonesia kembali digelar di Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah, Kamis (22/8) malam setelah solat Magrib sekitar pukul 19.30 Waktu Arab Saudi . Sekitar 1000  jemaah haji Indonesia mengikuti kajian yang diberikan oleh ustadz Indonesia yang  diseleksi khusus oleh penggelola Masjid Nabawi. Bahkan, jemaah haji dari negara lain, seperti Bangladesh, dan Turki juga ikut dalam pengajian tersebut. 

Ustadz  yang mengisi kajian bernama Ariful Bahri, mahasiswa S3 jurusan Akidah di Universitas Islam Madinah. Dia terpilih khusus dan telah menjalani serangkaian ujian untuk menjadi penceramah di Masjid Nabawi.  Selain Ustadz Ariful Bahri, ada dua orang ustadz asal Indonesia yang juga rutin mengisi kajian berbahasa Indonesia tersebut.  Mereka adalah Ustadz Firanda Andirja dan Abdullah Roy. “Ustaz Firanda sekarang ada di tanah air, saya diminta untuk menggantikannya,” kata Ariful kepada para  jemaah, saat memulai ceramah.

Pengajian berbahasa Indonesia tersebut, diadakan di antara pintu 20 dan 21 Masjid Nabawi. Pengajian membahas Al Quran dan Sunnah tersebut akan diadakan setiap hari setelah solat Magrib.  Dalam ceramahnya, Ariful Bahri mengingatkan makna syukur kepada Allah SWT.  Menurut dia, sepatutnya manusia bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, terutama para jemaah haji yang mendapat kesempatan mengunjungi Masjid Nabawi dan Masjidil Haram di Mekah.
“Apabila kita bersyukur, dampak dari syukur itu akan kembali kepada diri kita, kalau kita kurang bersyukur, ingatlah bahwa Allah SWT tidak butuh kepada kita, tapi kitalah yang butuh kepada Allah SWT," katanya mengingatkan

Pada penggajian di Masjid Nabawi yang kembali digelar Kamis  (22/8) tersebut, peserta kebanyakan merupakan jemaah haji khusus yang telah tiba lebih dulu di Madinah, dibandingkan jemaah haji regular.  Jemaah haji regular gelombang dua, mulai bergerak dari Mekah ke Madinah pada Rabu (21/8) . 
Sekitar 120 ribu jemaah haji regular gelombang dua akan diberangkatkan dari Mekah ke Madinah mulai 21 Agustus hingga 6 Sepember. Jemaah haji dari 300  kloter tersebut akan melaksanakan solat arbain 40 waktu di Masjid Nabawi, dan ibadah sunah lainnya selama berada di Madinah. Sementara, jemaah haji gelombang satu sudah mulai kembali ke tanah air sejak tanggal 17 Agustus.

Salah seorang jemaah haji Indonesia gelombang dua yang mengikuti pengajian tersebut Roy Hidiya asal Bali mengakut sangat senang dengan adanya kajian di Masjid Nabawi. Menurut dia, dengan mengikuti kajian tersebut bisa menambah ilmu agama selama berada di Madinah. Dan bisa menjadi bekal pahala yang besar, sambil dirinya menunggu azan solat Isya. "Alhamdulillah keberadaan kajian ini sangat membantu saya. Ilmu yang disampaikan setiap hari akan berbeda, soal beribadah dengan baik dan benar," kata Roy.

Menurut Ustadz Ariful, bekal ilmu dan pahala menjadi target program pengajian atau kajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi tersebut.
"Oleh-oleh terbesar dari jemaah haji bukan barang atau makanan, tapi ilmu yang didapat. Kalau kita belajar dan mengajar, sama seperti kita berjihad di jalan Allah. Ke Mekah dan Madinah adalah kesempatan untuk belajar. Semoga dengan demikian, kebaikan tersebut bisa kita bawa pulang ke negara kita" kata Ariful lagi. MI/Sitria Hamid

Baca Juga