Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WASTRA di Indonesia sangat beragam, salah satunya kain tenun ulos. Kain kebanggaan masyarakat suku Batak ini memiliki motif-motif tersendiri yang peruntukannya dibedakan berdasarkan suasana (duka atau suka cita), usia, ataupun jenis kelamin.
Dengan perkembangan industri fesyen yang begitu pesat, kain tenun ulos dirancang menjadi busana kontemporer yang menawan yang bisa dikenakan untuk beragam acara. Meski begitu, perawatannya tetaplah istimewa karena terkait dengan jenis tenunan dan juga jenis pewarna yang digunakan.
Baca juga : Tobatenun Berbagi Kiat Merawat Pakaian Berpewarna Alami
Desainer dan pemilik jenama fesyen JYK, Jenny Yohana Kansil, menyarankan menghindari penggunaan deterjen untuk mencuci ulos. Berikut beberapa kiat perawatan ulos menurut pendiri sekolah mode Instituto Di Moda Burgo Indonesia yang ditutukan kepada Media Indonesia, Sabtu (2/3):
Baca juga : Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Urus Korban Kecelakaan Tol Cipali
1. Sabun Mandi
Jenny menyarankan untuk menghindari detergen atau hanya menggunakan sedikit saja. Untuk menjaga maksimal warna ulos yang menggunakan warna alam maka disarankan menggunakan pencuci alami, seperti lerak. Bisa pula anda menggunakan sabun mandi.
Baca juga : Dua Printer Tangki Tinta Foto Seri EcoTank Meluncur
2. Cuci Tangan
"Aku gak sarankan di mesin cuci tapi kalau dicuci tangan masih bisa. Jangan dikucek dan direndam. Mungkin dicelup-celupin aja (ke air campuran sabun cuci)," kata Jenny.
Baca juga : Behaestek Perkenalkan Produk Tenun Andalan di Pameran Inacraft
Ia juga menyarankan, jika terdapat noda maka dibersihkan tersendiri terlebih dulu dengan menggunakan pembersih noda. Setelah itu barulah ulos dibahaskan dan dicuci seluruhnya.
3. Jangan Diperas dan Tanpa Hanger
Baca juga : Pendidikan Desain Mode Indonesia Harus Relevan dengan Industri Mode Global
Jenny juga menyarankan untuk tidak memeras ulos setelah selesai dicuci. Hal ini untuk menjaga tekstur tenun agar tidak kusut. Saat penjemuran, disarankan juga untuk tidak menggunakan hanger atau gantungan baju. "Jemurnya juga jangan digantung karena pakaian berbahan ulos cukup berat. Jadi bajunya dibentangin aja dan ditaruh di atas jemurannya," ujar Jenny.
Selain itu, Jenny juga mengatakan jangan menjemur pakaian tersebut langsung di bawah sinar matahari. Hal ini dilakukan agar warna pakaian tetap awet dan warnanya tidak memudar.
Baca juga : Aktor Memukau di Karpet Merah SAG Awards
5. Setrika Uap
Langkah selanjutnya untuk merawat pakaian berbahan tenun ulos ialah menyetrika pakaian tersebut sebaiknya menggunakan setrika uap ketimbang setrika biasa. (M-1)
Mengetahui jenis kulit wajah penting agar Anda dapat menentukan produk perawatan wajah yang tepat untuk digunakan.
ADA tren meningkatnya minat pada perawatan estetika, dari Gen Z yang peduli kesehatan kulit sejak dini hingga dewasa muda dan paruh baya yang fokus pada reverse aging (membalikkan penuaan).
Inovasi ini dapat digunakan untuk pasien dengan masalah aging tampilan lemak yang berlebih, seperti pada area double chin dan juga chubby cheek.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
Setidaknya 1–2 kali seminggu, luangkan waktu untuk eksfoliasi bibir.
Salah satu tantangan dalam merawat hewan kesayangan adalah memastikan mereka mendapatkan nutrisi dan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved