Penyaluran Dana Desa Mesti Tepat Sasaran

PRESIDEN Joko Widodo meminta agar penyaluran dan pemanfaatan dana desa dilakukan secara efektif. Dengan begitu, dana tersebut bisa memberikan manfaat bagi warga, terutama pada penurunan jumlah penduduk miskin di perdesaan. Menurut Jokowi, pemerintah terus meningkatkan alokasi dana desa. Pada 2015, misalnya, dana yang dialokasikan sebesar Rp20,76 triliun, kemudian meningkat di tahun berikutnya sebesar Rp46,98 triliun, dan pada tahun ini sebesar Rp60 triliun. Dalam rapat terbatas dengan topik percepatan pembangunan desa di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin, Presiden menyampaikan pentingnya mengatasi ketimpangan antara desa dan kota.

Saat ini, persentase kemiskinan di perdesaan mencapai 13,96%, hampir dua kali lipat persentase penduduk miskin di kota yang sebesar 7,7%. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar pencarian dana desa dipercepat. Menurut laporan yang diterima Jokowi, pada tahun anggaran 2016 masih ada empat kabupaten/kota yang dana desanya tidak cair dari rekening kas umum negara ke kas umum daerah. Itu karena keterlambatan di pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, ada 241 desa yang belum menerima dana tersebut karena berbagai faktor. "Tahun 2017 ini, saya minta dipastikan betul semua desa bisa menerima dana itu," tegasnya. Terkait dengan pemanfataan dana desa, Presiden meminta agar dana tersebut bisa berdampak pada upaya peningkatkan produktivitas perekonomian serta upaya mengatasi kemiskin-an dan ketimpangan di desa.

Berdasarkan data yang diterima Presiden, pemanfaatan dana itu lebih banyak difokuskan untuk memperbaiki infrastruktur yang mendukung perekonomian desa. "Dana desa juga harus terus didorong agar dapat meningkatkan partisipasi warga untuk terlibat dalam peningkatan kualitas hidup, sekaligus ikut mengawasi penggunaan dana itu agar tepat sasaran," tandasnya. Imbauan Presiden tentang pen-tingnya pemberdayaan warga desa memang wajar.

Apalagi selama ini dana desa yang dialokaskan untuk pemberdayaan masyarakat terbilang minim. Di Temanggung, Jawa Tengah, misalnya, penggunaan dana desa difokuskan untuk keperluan membangun infrastruktur. "Dari Rp700 juta dana desa, yang dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat hanya Rp90 juta. Lainnya untuk infrastruktur," ungkap Kepala Desa Candisari, Kecamatan Bansari, Parwidi, kemarin.