Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

9 Anak Cucu BUMN akan Ramaikan IPO

MI
06/3/2017 07:10
9 Anak Cucu BUMN akan Ramaikan IPO
(ANTARA/M Agung Rajasa)

SEKITAR sembilan anak dan cucu usaha BUMN akan melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) pada 2017 dengan perkiraan perolehan dana senilai Rp21 triliun.

"Sembilan anak usaha perusahaan BUMN siap go public dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Proses menuju IPO sedang berlangsung," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro dalam <>media gathering di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Aloysius, kesembilan anak usaha BUMN itu ialah anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (2 perusahaan), PT PP Tbk (2 perusahaan), PT Pertamina (1 perusahaan), PT Pelindo I (1 perusahaan), PT Garuda Indonesia Tbk (1 perusahaan), dan PT PLN (1 perusahaan).

Anak usaha yang akan dilepas sahamnya antara lain Tugu Pratama (Pertamina), Garuda Maintenance Facilities (GMF), Jasa Armada (Pelindo II). Namun, sebagian lainnya tidak disebutkan karena merupakan anak usaha perusahaan terbuka (Tbk). "Jumlah masing-masing saham anak usaha yang dilepas ke pasar berkisar 20%, sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Terkait waktu pelepasan saham di bursa, Aloysius mengatakan tidak dilakukan bersamaan atau disesuaikan dengan waktu dan kondisi pasar saham. Ia menambahkan ada kemungkinan tambahan dua perusahaan lagi pada 2018.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan laba 118 perusahaan pelat merah pada 2017 mencapai Rp197 triliun atau tumbuh 20,1% dari proyeksi laba 2016 Rp164 triliun.

"Sinergi BUMN tetap menjadi langkah strategis meningkatkan kinerja dan efisiensi usaha sehingga perusahaan lebih kompetitif tidak hanya di pasar lokal, tapi juga bisa bersaing di tingkat global," kata Rini.

Menurut Rini, selain sinergi, pihaknya juga menekan urgensi hilirasi kandungan lokal, pembangunan ekonomi daerah terpadu, dan kemandirian keuangan dan penciptaan nilai.

Adapun pendapatan BUMN untuk tahun ini diproyeksikan Rp2.116 triliun, meningkat 17,4% dari proyeksi tahun sebelumnya. Kementerian BUMN juga menaksir total aset BUMN Rp7.035 triliun, atau naik 11,2%, dan ekuitas mencapai Rp2.391 triliun atau tumbuh 7,1%.

Total belanja barang modal diperkirakan Rp468 triliun, melonjak 57,6%. Setoran divi-den dibidik Rp41 triliun, naik 10,8% dari Rp37 triliun pada 2016. (Try/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya