Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MEMASUKI usia ke-60, PT Astra International Tbk akan mngubah komposisi sumber kontribusi pendapatan perusahaan menjadi 50% untuk sektor otomotif dan 50% untuk sektor nonotomotif.
Perusahaan mulai menjajaki sektor infrastruktur dan properti.
Menurut Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto, dengan masuk ke sektor properti, pihaknya kini memiliki tujuh lini bisnis yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, logistik, dan properti.
"Ada satu perubahan mendasar yang memang kita inginkan sejak krisis moneter 1998, yaitu membuat keadaan berbisnis dilakukan lebih prudent," ujarnya dalam Media Gathering HUT ke-60 Astra Group, di Jakarta, kemarin.
Kontribusi segmen otomotif pada 2001/2002 silam, jelas Pri, mencapai 89%.
Sebab, tidak dia mungkiri, segmen otomotif jauh lebih cepat pulih dari krisis 1998. Kini kondisi pendapatan jauh lebih seimbang.
Pada 2016 sampai kuartal III September lalu, kontribusi otomotif tanpa jasa keuangan berkontribusi hampir 50%.
"Umumnya kontribusi setiap perusahaan, otomotif sebesar 50%, jasa keuangan sebesar 15%. Alat berat pertambangan sebesar 15%, agribisnis 10%, sisanya berasal dari bisnis lain-lain,"
Kontribusi ini masih akan semakin besar karena penetrasi kendaraan roda empat di Indonesia masih 80 jika dibandingkan dengan 1.000 manusia Indonesia.
"Potensi otomotif tetap kami ambil. Untuk itu perluasan pabrik tetap dilakukan. Saat ini kapasitas produksi Toyota 250 ribu unit per tahun, Daihatsu 530 ribu unit per tahun, serta 5,8 juta motor Honda. Tetapi otomotif tergantung suku bunga, dan pendapatan per kapita," lanjutnya.
Untuk itu, Astra Internasional masuk ke proyek-proyek infrastruktur seperti pembangkit listrik 2x 1.000 megawatt yang merupakan bagian dari program 35 ribu megawatt pemerintah.
"Selain itu kami juga akuisisi sampai 45% pada jalan Tol Cikopo-Palimanan yang merupakan jantung trans-Jawa. Namun tidak pernah meninggalkan otomotif."
Direktur Astra International Sudirman Maman Rusdi optimistis penjualan mobil akan tumbuh 3%-4% tahun 2017.
Market share Astra juga akan dipertahankan pada angka 50%.
Saat ini Grup Astra Daihatsu motor sedang mengembangkan pusat penelitian danpengembangan untuk kemampuan rancang bangun terutama upper body.
Bank Permata
Direktur Independen Astra International sekaligus Wakil Komisaris Utama Bank Permata Gunawan Geniusahardja menyatakan, PT Bank Permata Tbk sebagai salah satu anak perusahaan Astra Grup sempat merugi pada 2016.
"Namun, sejak Januari 2017 kondisi bank telah kembali normal, dengan suntikan modal Rp5,5 triliun tahun lalu dan akan diberi suntikan lagi Rp3 triliun pada tahun ini," katanya.
Menurutnya, bank juga akan terus ambil langkah proaktif untuk meningkatkan kondisi keuangan.
Caranya ialah dengan memperketat sistem kontrol risiko, dan perbaikan di organisasi internal.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menyampaikan Astra akan sepenuhnya berpartisipasi untuk right issue Bank Permata.
"Total untuk 12 bulan terakhir akan ada Rp8,5 triliun untuk Bank Permata sendiri. Kami sebagai pemegang saham harus punya komitmen jangka menengah dan jangka panjang,"
(E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved