Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Pertamina (persero) menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis daring, Grab Indonesia. Lewat kerja sama itu, Pertamina memberikan sejumlah promo khusus kepada pengemudi Grab yang membeli bahan bakar khusus (BBK) untuk varian seri pertamax.
“Mereka (pengemudi Grab) yang tadinya menggunakan BBM subsidi diharapkan dapat beralih ke pertamax series. Pertamax series kan perawatan kendaraannya lebih bagus dan bisa lebih irit,” ujar Retail Fuel Marketing Pertamina Marketing Operation Region III Nurhadiya seusai penandatangan kerja sama dengan Grab Indonesia dan Relaunching Bengkel Otomotif Bright Olimart di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Selasa (21/2).
Menurut Nurhadiya, promo khusus diberikan kepada pengemudi Grab yang membeli pertamax, pertalite, serta pelumas Pertamina di SPBU COCO wilayah Jabodetabek serta Bandung bertanda khusus.
Pertamina akan memberikan hadiah kepada para pengemudi yang paling banyak melakukan pengisian bahan bakar di Pertamina COCO wilayah MOR 3. Hadiah yang tersedia ialah satu sepeda motor dan voucer bahan bakar nonsubsidi senilai Rp30 juta untuk 30 pemenang dan paket umrah. Promo itu akan berlangsung selama tiga bulan, mulai 14 Februari 2017 sampai 30 Juni 2017.
“Mereka (pengemudi Grab) yang tadinya menggunakan BBM subsidi diharapkan dapat beralih ke pertamax series,” ujar Nurhadiya.
Agar tercatat menjadi bagian dalam program promosi tersebut, para pengemudi yang menjadi mitra Grab cukup mendatangi SPBU COCO yang terdaftar dengan menunjukkan kartu identitas. Selanjutnya, petugas Pertamina akan mencatat transaksi tersebut.
Wilayah lain
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyambut baik adanya kerja sama ini. Memang, pada awalnya, kerja sama ini hanya meliputi wilayah MOR III, yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Jawa Barat.
Namun, Ridzki sangat terbuka apabila Pertamina wilayah lain juga mengajak bekerja sama.
Dia mengklaim pengemudi Grab yang telah menggunakan BBM nonsubsidi sudah mencapai 30%.
“Karena mungkin concern quality dan masalah cost saving jangka panjang. Karena BBM kualitas lebih baik berpengaruh terhadap mesin,” ujar Ridzki.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Wianda Pusponegoro memaparkan sepanjang 2016 sebanyak 44% pengguna premium beralih ke pertalite dan pertamax.
Data Pertamina menunjukkan pada tahun lalu penjualan pertalite dan seri pertamax telah menggerus pasar premium. Penjualan premium tergerus dari rata-rata 80 ribu kiloliter (kl) per hari menjadi hanya 45 ribu kl per hari sepanjang 2016.
“Hampir di semua SPBU Pertamina terlihat antrean pertalite dan pertamax lebih panjang dibandingkan premium,” tutur Wianda. Hal ini membuat penjualan Pertalite tahun lalu meningkat dari 3.583 kl per hari per Januari 2016 menjadi 33.184 kl per hari di akhir tahun. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved