Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Permata Rilis Saham Rp1,5 T

18/2/2017 04:45
Permata Rilis Saham Rp1,5 T
(ANTARA)

PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) akan mencari sumber pendanaan dari pasar modal lewat penerbitan saham baru (rights issue) sebesar Rp1,5 triliun sebelum akhir Juni 2017.

Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari rights issue tambahan sebesar total Rp3 triliun, dengan Rp1,5 triliun telah diterima sebagai capital advance pada 6 Desember 2016 dari kedua pemegang saham utama.

Demikian diungkapkan Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah yang baru saja dilantik dalam keterangan tertulis, Jumat (17/2).

"Rights issue pada 2017 ini masih menunggu persetujuan regulator," ujarnya.

Sebagai gambaran pada 2016 lalu, Bank Permata telah melakukan rights issue debgan total Rp5,5 triliun.

Ditambah dengan rights issue tambahan Rp3 triliun, bank berkode saham BNLI ini akan meningkatkan modal sebesar Rp8,5 triliun.

"Rights issue tersebut, yang didukung penuh oleh kedua pemegang saham utama kami Astra International dan Standard Chartered Bank, akan memungkinkan kami untuk berfokus pada upaya untuk mendorong pertumbuhan di masa yang akan datang," terang Ridha.

Pada 2016 lalu tercatat, rasio permodalan Bank Permata tercatat sebesar 15,6% atau naik dari 2015 sebesar 15%.

Pada kinerja keuangan 2016, Bank Permata membukukan pendapatan senilai Rp8,3 triliun, pengeluaran senilai Rp4,7 triliun, serta laba sebelum pencadangan senilai Rp3,6 triliun.

Untuk menjaga posisi keuangan agar tetap solid, Bank Permata telah meningkatkan jumlah pencadangannya atas kredit bermasalah menjadi Rp12,3 triliun pada 2016 sehingga membukukan kerugian sebesar Rp6,5 triliun untuk tahun tersebut.

"Walaupun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan, bank terus mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kinerja keuangannya dengan mengelola non-performing loan (NPL) dan memperketat kontrol terhadap risiko," tuturnya.

Bank Permata juga terus menjaga posisi likuiditasnya agar tetap tinggi sebagaimana tecermin pada loan to deposit ratio (LDR) sebesar 80%. (RO/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya