Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PT Pertamina siap menjadi agen untuk memacu pertumbuhan infrastruktur dan konsumsi gas Indonesia. Demikian dikemukakan Plt Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani dalam Forum Indogas 2017 di Jakarta, Selasa (7/2).
Yenni yang juga Chairman Indonesia Gas Society mengatakan Indonesia diperkirakan perlu investasi US$70 miliar-US$80 miliar untuk pembangunan infrastruktur gas secara menyeluruh hingga 2030. Infrastruktur itu diperuntukkan menopang kebutuhan energi domestik yang tumbuh sekitar 4%-5% per tahun.
Menurutnya, peran gas alam untuk ekonomi Indonesia ke depan akan cukup menonjol. Hal itu terutama dipicu pertumbuhan permintaan gas dari pembangkit listrik PLN seiring dengan program 35 ribu megawatt pemerintah, dan juga proyek kilang-kilang Pertamina. Kenaikan permintaan turut dipengaruhi penambahan kapasitas pabrik pupuk serta sektor transportasi. “Proyek-proyek tersebut meningkatkan permintaan gas dan tantangan selanjutnya adalah upaya untuk memenuhi permintaan dari hulu ke hilir,” kata Yenni.
Indonesia sudah defisit gas sekitar 500 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Defisit diproyeksikan semakin bertambah pada 2030 hingga 4.000 mmscfd.
Pertamina, lanjut Yenni, sebagai pionir bisnis gas dan LNG skala global saat ini terus mengembangkan infrastruktur gas di seluruh mata rantai bisnis gas. Umpama, mengembangkan gas hulu, menyiapkan rencana revitalisasi Blok Mahakam, membangun Floating Storage Regasification Unit, mengembangkan pipa gas, dan mengamankan pasokan LNG dari dalam dan luar negeri.
“Investasi infrastruktur gas ini merupakan investasi jangka panjang. Maka itu, diperlukan koordinasi di segala lapisan stakeholder, termasuk memastikan iklim investasi berjalan baik,” lanjut Yenni.
Dalam kesempatan sama, Pertamina menandatangani jual beli gas untuk pasokan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan jaringan gas rumah tangga yang merupakan penugasan pemerintah kepada Pertamina di Balikpapan. Pasokan gas bersumber dari Chevron Indonesia Company dengan volume 1,5 mmscfd yang berlaku hingga 2018. Penandatanganan dilakukan VP Natural Gas Pertamina, Wiko Migantoro.dan VP Commercial Chevron Indonesia John White dan disaksikan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Dari pasokan tersebut, 1 mmscfd diperuntukkan SPBG Mother Station Rapak Balikpapan dan 0,5 mmscfd bagi 3.849 sambungan rumah tangga. (Tes/RO/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved