Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PERUM Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras 3,7 juta ton tahun ini. Jumlah itu lebih besar daripada target 2016 sebesar 3,2 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya lebih optimistis mencapai target penyerapan beras tahun ini. Sepanjang 2017, Bulog mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun yang direncanakan untuk mengadakan infrastruktur pascapanen.
"Tahun ini kita targetkan pengadaan (penyerapan) beras 3,7 juta ton. Sebanyak 3,2 juta ton untuk PSO (subsidi) dan 500 ribu ton untuk komersial," papar Djarot saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1).
Padahal, realisasi penyerapan gabah/beras Bulog dari petani tahun lalu tidak mencapai target atau hanya 2,9 juta ton (92,54%). Realisasi itu naik dari 2015 sebesar 2,6 juta ton yang juga tidak sesuai dengan target 3,2 juta ton.
Akan tetapi, Djarot meyakini pada tahun ini pihaknya akan mengadakan infrastruktur-infrastruktur pascapanen, khususnya untuk komoditas padi, jagung, dan juga kedelai (pajale).
Dari dana PMN, Bulog menurut rencana akan membangun mesin penggiling modern atau modern rice miling plant (MRMP) terintegrasi yang bisa menyerap 1 juta ton setara gabah kering panen (GKP) per tahun.
Selain itu, BUMN pangan tersebut berencana mengadakan 22 drying centre, 17 mesin penggiling (milling), dan 80 gudang penyimpanan (silo) untuk beras. Bulog juga ingin membangun mesin rice to rice dengan kuantum pengadaan beras sebanyak 250 ribu ton per tahun. Mesin itu, kata Dja-rot, dimanfaatkan untuk memproses beras sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
"Kalau infrastruktur untuk jagung, kita mau adakan 11 unit drying centre dan 64 unit silo dengan kapasitas 192 ribu ton. Kalau untuk kedelai, mau ada penyimpanan gudang 13 unit dengan kapasitas 45 ribu ton di sentra produksi," papar Djarot.
Selain dari PMN, Djarot membeberkan bakal menggelontorkan Rp900 miliar untuk investasi gudang, tanah, dan lainnya. Menurutnya, investasi demikian sangat perlu karena selama ini Bulog tidak punya infrastruktur yang ideal.
Di kesempatan yang sama, Direktur SDM & Umum Bulog Wahyu Suparyono menilai pihaknya sudah membentuk tim infrastruktur untuk merealisasikan pengadaan tahun ini.
Saat ini tim infrastruktur tengah melakukan tender studi kelayakan untuk berbagai proyek pembangunan mesin penggilingan modern dan lainnya.
"Planning pembangunan masih juga dibuat dan kita buat lelang semua pengadaan ini secara terbuka," imbuh Wahyu.
Voucer pangan
Djarot berkeyakinan program pemberian beras untuk rakyat miskin (raskin) menjadi voucer pangan tidak akan berhasil. Menurutnya, Indonesia masih sulit menerapkan subsidi berbentuk uang kepada orang miskin.
"Saya tidak bicara setuju atau tidak terhadap voucer pangan. Secara pribadi, rasanya sih Indonesia tidak mungkin lah pakai subsidi uang. Yang pasti saya punya keyakinan ini tidak akan berhasil," cetus Djarot.
Dia menilai subsidi kepada masyarakat sebaiknya berbentuk barang. Di negara-negara Eropa saja, kata dia, masyarakat miskin mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa roti murah dan tidak berbentuk uang. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved