Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Laba BRI Tumbuh 2,18%

01/2/2017 06:40
Laba BRI Tumbuh 2,18%
(MI/M IRFAN)

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) meningkatkan pencadangan menjadi 170,34% atau Rp22,8 triliun sepanjang 2016 dari angka Rp17,5 triliun di 2015. Peningkatan pencadangan itu menyebabkan pertumbuhan laba BRI 2016 hanya 2,18%, tidak mencapai target 5%.

"Laba kita bank only Rp25,7 triliun, aset konsolidasi melampaui Rp1.000 triliun, laba konsolidasi Rp26,2 triliun. Pertumbuhannya memang kita buat positif," ujar Wakil Direktur BRI Sunarso pada paparan kinerja BRI di Gedung BRI I di Jakarta, Selasa (31/1).

Peningkatan pencadangan itu dilakukan bukan lantaran melonjaknya rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) BRI, melainkan arah kebijakan BRI menjaga rasio pencadangan minimal 160%.

Sepanjang 2016, BRI mencatat rasio NPL gross 2,03%. Sebagai perbandingan pada 2015, NPL BRI tercatat sebesar 2,02% atau sedikit lebih rendah daripada 2016. Rasio NPL bersih 2016 tercatat 1,09%, lebih rendah daripada tahun sebelumnya 1,22%.

Sunarso menambahkan prospek tahun ini lebih positif sehingga korporasi optimistis laba akan tumbuh di kisaran 3%-5% sepanjang tahun.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menguraikan di 2016 lalu BRI membukukan penyaluran kredit 13,8% year on year di angka Rp635,3 triliun. Pada 2015, penyaluran tercatat Rp558,4 triliun.

"Pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri ini ditopang kredit mikro yang memiliki porsi 33,3% dari total penyaluran kredit BRI," jelas Asmawi.

Sejalan dengan itu, sektor UMKM mengambil porsi penyaluran kredit 72,1%, sedangkan penyaluran kredit korporasi hanya 27,1% dari total nilai peyaluran. Asmawi juga mengklaim, dari total realisasi kredit usaha rakyat (KUR) sebagai salah satu produk kredit mikro secara nasional Rp69,4 triliun, 91,1% di antaranya merupakan realisasi yang dilakukan BRI. "Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BRI berhasil meningkatkan DPK Rp723,8 triliun atau tumbuh 12,6% secara year on year." (Fat/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya