Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
SETELAH sempat tertunda, PT PLN (persero) dan konsorsium PT Pertamina (persero) Marubeni Corporation-Sojitz Corporation akhirnya meneken kontrak jual beli (power purchase agreement/PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 Mw dengan investasi senilai US$1,8 miliar.
Penandatanganan PPA PLTGU Jawa 1 diwakili ketua konsorsium sekaligus Direktur Utama PT Jawa Satu Power Ginanjar dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan disaksikan pembina konsorsium sekaligus Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Selasa (31/1).
"Proyek Jawa 1 menunjukkan sinergi dua BUMN besar dalam mendukung proyek ketenagalistrikan yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena ditargetkan, pada 2020, (proyek ini) harus dikawal ketat agar tidak terjadi kemunduran dari kedua pihak," ujar Dwi.
Dalam proyek PLTGU Jawa 1 dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) itu, Pertamina berkonsorsium dengan Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.
PLTGU akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat, dan bakal menjadi pembangkit gas terbesar di Asia Tenggara. Untuk pendanaan proyek, selain menggunakan ekuitas PT Jawa Satu Power, konsorsium akan mengupayakan pinjaman kepada lembaga keuangan global, yakni Asian Development Bank (ADB), Japan Bank for International Corporation (JBIC), dan Nippon Export of Investment (NEXI).
Menurut Dwi, PLTGU yang merupakan bagian program 35 ribu Mw itu berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan fasilitas terminal penerimaaan gas (floating storage regasification unit/RSFU) dengan PTLGU (combined cycle gas turbine).
Gas Tangguh
Ketersediaan gas menjadi tanggung jawab PLN yang memperoleh pasokan gas alam cair (LNG) dari Lapangan Tangguh. Alokasi gas sudah mendapat persetujuan dari Kementerian ESDM sebanyak 17 kargo per tahun atau setara 176 miliar british thermal unit per day (bbtud).
PLN mengklaim sudah ada kesepakatan dengan British Petroleum (BP) Berau Ltd selaku operator Lapangan Tangguh, baik dari volume maupun harga. Hal itu dikatakannya sekaligus menepis isu ketidakpastian alokasi gas yang ditengarai mengganjal penandatanganan PPA.
"Untuk pasokan gas cukup, tinggal proses sales purchase agreement (SPA) dengan BP. Penandatanganannya kita targetkan dua minggu lagi," imbuh Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso.
Harga jual listrik yang disepakati dalam PPA sebesar US$5,5 per kilowatt per hour (kwh) dengan asumsi harga gas US$5,3 per mmbtu. Iwan menambahkan tarif listrik dapat berubah seiring fluktuasi harga gas (LNG). Perseroan optimistis penyelesaian pembiayaan (financial close) dapat selesai satu tahun terhitung sejak PPA diteken.
Pengerjaan konstruksi diharapkan berjalan paralel tanpa menunggu penyelesaian pembiayaan.
"Proyek ini berkapasitas besar untuk mengantisipasi kebutuhan ke depan. Dengan harga yang baik, ini akan berkontribusi positif bagi masyarakat. Semoga financial closing dan konstruksi dapat dipercepat," cetus Dirut PLN Sofyan Basir pada kesempatan sama. (Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved