Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis produk layanan Muamalat Prioritas. Produk layanan berkonsep syariah tersebut ditujukan perseroan bagi nasabah menengah ke atas.
“Layanan ini dapat dinikmati oleh calon nasabah potensial yang telah menempatkan dananya di rekening Muamalat dalam jangka waktu minimal tiga bulan dengan nominal minimal Rp100 juta di dalam rekening tabungan, deposito maupun investasi,” sebut Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman di Muamalat Tower Jakarta, Senin (30/1).
Lewat Muamalat Prioritas, para nasabah memperoleh kartu eksklusif yang dapat dipakai bertransaksi di seluruh dunia dan mengantongi beragam manfaat istimewa.
Menurut Direktur Konsumen dan Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B Soetadi, tidak hanya di Indonesia, nasabah pemegang kartu ini dapat bertransaksi secara leluasa di jaringan ATM MEPS di Malaysia dan Jaringan ATM Visa di seluruh dunia.
Nasabah juga dapat menikmati fasilitas bebas biaya untuk penarikan tunai di ATM Visa atau Plus di Arab Saudi. Nasabah Mumalat Prioritas juga dapat menikmati layanan lounge yang memiliki layanan quick service tanpa antre untuk transaksi perbankan.
Lebih lanjut di tahun ini Muamalat Prioritas akam turut menghadirkan layanan produk premium untuk berinvestasi dan bancassurance.
Soft launching Muamalat Prioritas telah dilakukan Oktober 2016 dan pada tahap awal ini baru tersedia secara terbatas untuk nasabah di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Ke depan, Muamalat Prioritas ditargetkan untuk segera tersedia bagi nasabah potensial yang berada di wilayah lain di luar Jakarta. Purnomo juga menyebut lewat produk ini, diharapkan Bank Muamalat dapat mendapatkan pendanaan lebih dari nasabah individu. “Kita ingin rekomposisi pendanaan ke nasabah individu ketimbang korporasi, artinya individu dari 30% menjadi 45% dan sisanya korporasi,” pukas Purnomo.
Suntikan dana
Pada kesempatan itu, Endy mengungkapkan Muamalat akan mendapat suntikan dana sebesar Rp2 triliun. Suntikan dana ini untuk meningkatkan kelas Bank Muamalat menjadi bank dengan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.
Dana tersebut, menurut Endy, bakal didapat dari pemegang saham perusahaan. Saat ini ada tiga pemegang saham Bank Muamalat yaitu Islamic Development Bank (IDB), Boubyan Bank Kuwait dan Atwill Holdings Limited.
“BUKU III kita usahakan tahun ini. Tapi, kalau ada tambahan Rp2 triliun pasti BUKU III langsung naik, sampai sebelum akhir Juni kita harapkan suntikan modal terealisasi,” kata Endy.
Dirinya menambahkan, rencana suntikan modal sebenarnya sudah ada sejak akhir tahun lalu. Namun rencana itu mundur karena beberapa alasan yang tak bisa disebutkan oleh Endy.
Meski begitu, Endy memastikan jika komitmen penambahan modal dari pemegang saham masih ada. Dengan rencana itu, Bank Muamalat juga memandang jika belum perlu menambah modal dari jalur pasar modal. “Semua itu masih kita diskusikan. Jadi memang kita ada rencana di akhir tahun kemarin,” pungkasnya. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved