Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

PLN Fokus Pemerataan Setrum

25/1/2017 06:40
PLN Fokus Pemerataan Setrum
(ANTARA /YUDHI MAHATMA)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan, dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), pihaknya akan lebih menekankan persoalan pemerataan.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengungkapkan beberapa hal yang mendasari PLN melakukan revisi ialah adanya perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan sehingga berpengaruh kepada asumsi penjualan listrik. Dalam RUPTL sebelumnya, pertumbuhan listrik diasumsikan sebesar 8,6% selama sepuluh tahun.

“Terjadi penurunan asumsi pertumbuhan listrik menjadi 8,3%. Meski demikian, penurunan hanya terjadi di Jawa dan Bali, tetapi di luar Jawa dan Bali malah meningkat 0,1%-0,2%. Jadi pemerataan lebih kita utamakan,” terang Nicke dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, tadi malam.

Nicke mengungkapkan prog-ram 35 ribu megawatt masih akan tetap berjalan. Akan tetapi, realisasi commercial operation date (COD) program itu akan disesuaikan dengan pertumbuhan permintaan (demand) listrik. Selain itu, PLN akan memprioritaskan PLTU mulut tambang dan PLTG Well Head untuk gas guna meningkatkan biaya pokok produksi (BPP). Dengan begitu diharapkan, keekonomian energi primer daerah setempat bisa meningkat.

Terkait dengan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur yang masih terisolasi, PLN akan meningkatkan percepatan pasokan di wilayah krisis dengan menggunakan mobile power plant, hybrid dengan reweneble energi baik yang on grid maupun yang off grid dengan mengutamakan energi lokal. “Rasio elektrifikasi 100% di dalam RUPTL terbaru akan terjadi lebih cepat. Sebelumnya setelah 2027. Namun, ini kita dorong sehingga di 2024 akan tercapai 100%,” terang Nicke.

Di sisi lain, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) mengeluhkan pemadaman total di sejumlah kawasan di Batam yang menyebabkan pengusaha di daerah tersebut merugi Rp5 miliar per hari. “Alasan pemadaman tetap sama. Gardu listrik tersambar petir. Alasan tersebut dikeluarkan berulang kali ketika listrik padam. Bagaimana sebenarnya kinerja PLN Batam,” kata Ketua Bidang Usaha Kecil dan Menengah Hippi cabang Batam Zulkifli kepada Media Indonesia, Senin (23/1). (Dro/HK/DY/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya