Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KARAWANG yang dulu dikenal sebagai lumbung padi nasional, sekarang mulai memantapkan posisinya sebagai kota industri dengan ditunjang berbagai proyek properti. Berbagai pengembang dari kelas lokal maupun nasional tumbuh menjamur. Salah satu pengembang nasional yang ikut membangun Karawang saat ini yaitu PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
"Ekonomi Karawang kami yakini akan terus tumbuh dengan menjamurnya proyek-proyek industri dan properti. Tahun ini, kami menempatkan Karawang menjadi salah satu unggulan proyek residential APLN, selain Medan, Balikpapan, dan Batam," tambah Agung Wirajaya, Assistant Vice President Strategic Marketing APL. Agung menunjuk beberapa kota sebagai proyek Agung Podomoro Land yang akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Lebih 90 persen rumah dan ruko di kompleks hunian tapak Grand Taruma, Karawang, Jawa Barat, terisi dibeli konsumen. Mulai tahun ini, pengembangnya yakni PT Pesona Gerbang Karawang, anak usaha dari APLN, mulai menawarkan produk rumah kebun (garden house) kepada para konsumen premium. Tahun ini, APLN juga berencana mengembangkan satu kawasan di dekat Grand Taruma yang dinamakan Taruma City.
Berbeda dengan rumah cluster yang ukuran tanah biasanya lebih terbatas dan model seragam dalam satu cluster, konsep rumah kebun yang dijual rata-rata memiliki luas tanah sekitar 300 meter persegi dengan bangunan rumah kecil 38 meter persegi di dalamnya. "Keuntungan membeli rumah kebun, konsumen leluasa merancang sendiri pengembangan bentuk rumah sesuai selera," ujar Rina Irawan, General Manager Grand Taruma.
Dengan harga tanah di kawasan sekitar Grand Taruma yang terus melejit naik sejak kehadiran kompleks hunian ini pada 2011, investasi rumah kebun dipandang lebih menguntungkan dibanding rumah cluster. "Dulu sebelum ada Grand Taruma, harga tanah di sini sekitar Rp700 ribu per meter persegi, setelah Agung Podomoro Land masuk harga naik jadi Rp1,7 juta. Kini setelah Grand Taruma semakin mapan harga tanah naik jadi gila-gilaan, rata-rata sekitar Rp10 juta per meter persegi. Tapi kami akan menjual rumah kebun sekitar Rp8 juta per meter persegi tergantung lokasi," ujar Rina Irawan di Jakarta.
Dari 9 cluster perumahan di kawasan Grand Taruma, 8 cluster telah terisi 1.077 rumah tropis dua lantai dalam berbagai tipe. Untuk 1 cluster yakni Adityawarman akan disediakan untuk segmen rumah kebun sejumlah 56 unit. Lokasi cluster Adityawarman berada di bagian depan dari kawasan, sehingga sangat strategis.
Perlu diketahui kompleks perumahan Grand Taruma merupakan kawasan perumahan premium. Harga rumah di sini antara Rp1,2 miliar untuk tipe terkecil 69/126 hingga Rp3,7 miliar untuk tipe 235/300. "Kini tinggal tersisa untuk rumah kebun, rumah hook, 102 rumah, dan 11 ruko," ujar Rina.
Menempati area seluas 48 hektare, Grand Taruma Karawang mengusung konsep hunian hijau dengan total 40 persen dari kawasan untuk area penghijauan dan model-model bangunan berupa bangunan tropis modern yang asri, lapang, dan lingkungan sekitar bersih. Kompleks hunian asri ini terletak sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil ke pintu tol Karawang Barat dari jalur tol Jakarta-Cikampek. Hanya perlu sekitar 1,5-2 jam perjalanan ke Jakarta lewat jalur tol. Di sekelilingnya banyak lokasi kawasan industri di daerah Karawang Barat membuat kompleks hunian Grand Taruma banyak diminati para ekspatriat yang bekerja di kawasan-kawasan industri.
"Banyak orang Jepang yang menyewa rumah-rumah di Grand Taruma. Kalau orang Jepang yang terkenal punya standar tinggi sudah mau masuk, teman-teman ekspatriatnya dari Eropa dan Korea juga akan mengikuti," ujar Rina. Data Pemerintah Kabupaten Karawang tercatat ada sekitar 13.000 perusahaan manufaktur besar dengan 900.000 karyawan, termasuk ekspatriat.
Menurut Rina Irawan, harga sewa rumah di Grand Taruma kini berkisar Rp70 juta-Rp80 juta per tahun. Kompleks hunian premium ini dilengkapi dengan water park seluas 2,4 hektare, food area seluas 2 hektare, rumah sakit, pom bensin, kampus, club house, dan keamanan yang terjaga 24 jam ditunjang berbagai fasilitas seperti CCTV dan panic button.
Selain diminati para ekspatriat, sebagian besar pembeli rumah di sini juga para pengusaha dan pedagang kaya dari Karawang, Jakarta, Bekasi, dan Rengasdengklok. Setelah sukses memantapkan kawasan hunian Grand Taruma, pada pertengahan 2017, APLN berencana membangun superblok baru di pusat kota Karawang bernama Taruma City. Kawasan baru ini akan menempati lahan seluas 5,5 hektare di Jalan Kertabumi yang merupakan pusat bisnis, perdagangan, dan perkantoran di Karawang.
Direncanakan menyasar segmen pasar menengah, Taruma City akan berisi 320 ruko yang dijual Rp2 miliar-Rp5 miliar, beberapa rumah tapak, dan tower apartemen. "Kebutuhan ruko di Karawang masih tinggi. Peminatnya dari para pedagang dan pengusaha di Karawang. Di Karawang banyak padagang kaya dan pengusaha sukses. Mereka membutuhkan perkantoran dan juga kawasan bisnis yang layak," ujar Rina Irawan. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved